Nadine Chandrawinata Introspeksi Diri di Puncak Cartensz

Sutikno diperbarui 28 Nov 2016, 17:35 WIB
Sejak lama Nadine Chandrawinata ingin menginjakkan kakinya di gunung yang memiliki ketinggian 4.884 Mdpl itu. Berbagai persiapan juga telah dilakukan sejak lama. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Dari SD aku bilang, aku ingin naik kesitu karena yang aku tahu di situ ada salju abadi," kata Nadine Chandrawinata di Galeri Lafayette, Pacific Place, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (25/11). (Galih W. Satria/Bintang.com)
Suasana menjadi haru ketika sudah berada di atas gunung. Bahkan, ia tidak menyangka bisa berada di puncak gunung tersebut. Saat berada di puncak gunung, ia mengaku banyak melakukan instropeksi diri. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Saat menuju ke atas, semua nangis. Jam 12 di atas dan harus turun jam 1 karena ada badai es. Di saat di puncak gak berhenti nangis, karena aku gak berpikir bisa sampai di puncak. Saat di Carstensz, aku banyak introspeksi diri," ujar Nadine.
Tidak mudah untuk bisa naik ke puncak gunung. Butuh perjuangan berat. Bahkan, setiap 500 meter, harus berhenti. Saat sudah diatas ketinggian 3000 Mdpl, rasa pusing mulai melanda. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Beruntung dengan berbagai persiapannya, ia dan kawan-kawan bisa mengatasinya. Begitu juga dengan rasa pusing yang tiba-tiba datang. Bawang putih menjadi obatnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Dipuncak Gunung Carstensz, bertepatan dengan usianya yang ke-32 tahun. Nadine Chandrawinata ingin membuktikan salju abadi yang ada di Indonesia yang selalu dibanggakan apakah masih ada. Ternyata sudah tidak ada lagi. (Galih W. Satria/Bintang.com)