Fimela.com, Jakarta Saling hujat di media sosial telah menjadi rutinitas, bahkan dianggap lumrah dilakukan oleh banyak orang di era digital ini. Hal tersebut pun kemudian berdampak tak hanya dikehidupan dunia maya, tetapi juga di kehidupan nyata.
Aksi saling hujat memang telah menjadi hal yang lumrah, namun siapa sangka, kejadian ini bukan hanya bisa menghancurkan reputasi, namun juga meningkatkan popularitas dan eksistensi seseorang.
Dari perbincangan dengan seorang rekan beberapa waktu lalu, seorang selebriti seperti Ayu Ting Ting, yang kini lebih eksis karena kisah kehidupannya justru berhasil menuai eksistensi dan menarik perhatian banyak orang di media sosial.
Ia bahkan memiliki puluhan juta followers yang bukan hanya dari kalangan orang yang menyukainya, tetapi juga mereka yang begitu membencinya atas berbagai kasus yang melibatkan namanya.
Tak heran jika nantinya akan ada lebih banyak selebriti yang lebih dulu menuai popularitas dari sensasi dibandingkan prestasinya.
Namun, kebiasaan saling hujat di media sosial ini tentu bukanlah hal yang baik untuk terus menerus dilakukan. Ketakukan yang saya rasakan adalah, jika nantinya kebiasaan saling hujat tersebut akan terbawa dan menjadi kebiasaan juga didunia nyata yang menambah wajah-wajah palsu.
Caci Maki di Media Sosial
Namun jika diperhatikan, hal tersebut sepertinya sudah terjadi. Mungkin Anda ingat vlogger yang menuai eksistensi dari cerita drama yang disajikan dengan bumbu kata-kata kasar yang kini bahkan telah menjadi hal yang lumrah diucapkan banyak orang, bahkan anak-anak yang sudah sangat dekat dengan internet dan menyaksikan mereka.
Ingin menunjukkan pribadi yang sesungguhnya tanpa ada embel-embel kepalsuan, menjadi alasan untuk membenarkan tindakan seperti melontarkan kata-kata kasar dan prilaku lainnya kepada publik. Seolah tak sadar bahwa apa yang mereka lakukan akan memengaruhi dan berdampak pada orang lain.
Nampaknya belum telat untuk mengatakan hal diatas, meski fenomenanya sudah terjadi dan bahkan tak lagi bisa dicegah.
Namun ini bisa menjadi pengingat, bahwa saat Anda telah memiliki banyak followers di media sosial dan kemudian menjadi public figure, Anda memiliki tanggungjawab yang besar.
Memang media sosial diciptakan untuk membuat kemudahan dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapat. Namun ada baiknya jika media sosial tak hanya digunakan sebagai media untuk saling hujat bahkan menebarkan kebencian dan menjadi meja penghakiman bagi kehidupan orang lain.