Fimela.com, Jakarta Saat ini pemilik akun Twitter @panduwijaya_, Pandu Wijaya tengah menjadi sorotan masyarakat Indonesia setelah kicauannya di Twitter dianggap telah menghina KH Mustofa Bisri atau Gus Mus. Dalam kicauannya pria yang merupakan karyawan PT Adhi Karya itu terlihat mengomentari kultwit Gus Mus.
"@gusmusgusmu Dulu gk ada aspal Gus di padang pasir, wahyu pertama tentang shalat jumat jga saat Rasullullah hijrah ke Madinah. Bid'ah ndasmu!" cuit Pandu Wijaya. Sebelumnya Gus Mus mem-posting komentarnya soal rencana Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI melakukan aksi salat Jumat di jalan protokol Jakarta pada 2 Desember mendatang.
Karena komentar tersebut akhirnya Pandu Wijaya pun di-bully habis-habisan oleh netizen, bahkan netizen meminta pihak PT Adhi Karya memecat Pandu Wijaya. Hari ini, Jumat (25/11/2016) Pandu Wijaya mendatangi langsung kediaman Gus Mus di Komplek Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Leteh Rembang untuk meminta maaf.
Dilansir dari situs Ansorjateng.net, tak hanya Panduwijaya hari ini Gus Mus juga bertemu dengan pemilik akun Facebook Bahtiar Prasojo yang juga telah menghina Gus Mus. Dengan didampingi oleh pengurus PC NU dan PC Ansor Tegal Bahtiar meminta maaf kepada Gus Mus atas posting-annya.
Sementara itu Gus Mus, dalam akun Twitter dan Facebooknya juga telah memberikan pernyataan sikapnya atas komentar Pandu Wijaya. Tak merasa marah atau pun sakit hati, Gus Mus malah meminta agar PT Adhi Karya tak memecat Pandu Wijaya.
"Saudara Fadjroel Rachman (Komisaris Utama PT Adhi Karya ) dan Adhi Karya BUMN dengan sungguh-sungguh memintakan maaf atas ucapan salah satu karyawannya. Maka dengan sungguh-sungguh saya menjawab: Tidak ada yang perlu dimaafkan, Mas Fadjroel. Kesalahannya mungkin hanyalah menggunakan 'bahasa khusus' di tempat umum. Maklum masih muda. Saya mohon jangan sampai si karyawan dipecat, sebagaimana usul sementara orang," tulis Gus Mus.