Sempat Menghujat, Donald Trump Kini Kagumi Barrack Obama

Henry Hens diperbarui 23 Nov 2016, 20:22 WIB

Fimela.com, Jakarta Donald Trump sudah terpilih menjadi presiden Amerika Serikat (AS) ke-45. Ia tak lama lagi akan dilantik untuk menggantikan Barrack Obama. Terpilihnya Trump memang mengundang kontroversi sejumlah komentar miring. Apalagi Trump dalam kampanyenya beberapa kali menyerang dan menghujat Obama.

Namun sekarang semuanya mulai berubah. Beberapa hari setelah bertemu Obama di Gedung Putoih, tak lama setelah terpilih sebagai presiden, Trump punya pendapat berbeda. Trump akhirnya menemukan kata-kata indah untuk melukiskan orang yang akan digantikannya di Gedung Putih pada 20 Januari 2017 nanti.

"Saya tak menyangka ternyata menyukai beliau. Saya sempat beranggapan mungkin saya tidak akan menyukainya, ternyata saya malah menyukainya. Setelah bertemu denngannya, saya jadi menyenangi beliau," kata Trump dalam wawancara dengan New York Times, seperti dilansir dari antaranews.com.

Obama bertemu dengan Trump di Ruang Oval pada 10 November lalu. Sejak itu, kata Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest, keduanya terus berkomunikasi dengan menyinggung komitmen Obama kepada proses transasi kekuasaan yang lembut. Obama yang juga sempat mengeluarkan kalimat-kalimat keras kepada Trump saat berkampanye untuk calon presiden dari Demokrat Hillary Clinton, menegaskan kalau suasana panas selama kampanye harus dikesampingkan.

Hal itu harus dilakukan demi menjamin transisi kekuasaan yang mulus dan melindungi pilar demokrasi Amerika. Trump mengaku kepada The Times kalau Obama memberi tahu dirinya soal yang dianggapnya masalah terbesar negara ini, namun Trump tak mau mengungkapkan apa masalah terbesar itu.

Donald Trump yang sempat bersumpah akan mencampakkan sejumlah kebijakan Barrack Obama, terlihat lebih rekonsiliatif dengan presiden yang kewarganegaraannya pernah dia masalahkan. "Beliau menyampaikan hal yang indah sekali setelah pertemuan itu dan saya juga menyampaikan hal yang sangat indah kepada beliau," ucap Trump.