Fimela.com, Jakarta Potensi preeklampsia yang dialami Cynthia Lamusu mengharuskan tim dokter untuk melakukan tindakan tepat dan cepat. Mereka segera memajukan proses persalinan yang sedianya akan dilakukan pada Desember mendatang. Surya Saputra yang sedang belanja buah ketika itu harus segera ke rumah sakit.
"Jadi saat cek tensi tinggi, suster bilang mau enggak cek urine, lalu ternyata protein urine tinggi plus 3, ternyata itu rawan," kata Surya Saputra di RSIA Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11).
Begitu cepatnya keputusan yang dilakukan oleh dokter, Surya pun yang saat itu terpaksa harus segera menuju rumah sakit untuk menemani istrinya, Cynthia. Pasalnya, dalam hitungan jam, operasi caesar akan dilakukan.
"Dr. Ivan bilang kamu datang ke sini sekarang, masuk ke ruang observasi, monitoring ketat, melihat kondisi ini. Padaal aku lagi beli buah, nyari kesemek, aku ditelepon, sudah enggak usah cari buah, kesini 2 jam lagi aku operasi," ujarnya.
Surya pun langsung tancap gas. Ia tak mau kehilangan momentum proses kelahiran anak kembarnya. Ketika bersama Cynthia, ia pun menangis, terharu dengan apa yang tengah terjadi.
"Aku tutup telepon, dan langsung ngebut ke rumah sakit, aku enggak mau kehilangan momen ini, kita doa sama-sama, kami berdua nangis," ujar Surya.
Melihat perjuangan Cynthia Lamusu, Surya pun tak bisa menahan rasa untuk tidak jatuh cinta lagi. Rasa sayangnya kepada Cynthia makin membuncah. "Perasaan yang enggak bisa digambarkan, saya jatuh cinta lagi," tukas Surya Saputra.