Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang mengatakan bahwa industri musik Indonesia sedang mengalami keterpurukan. Ditambah dengan maraknya pembajakan, para penyanyi maupun musisi pun memilih untuk tiarap, tak mengeluarkan karya. Namun, pendapat berbeda dilontarkan oleh Armand Maulana.
Menurutnya industri musik di tanah air tak mengalami keterpurukan seperti yang banyak dibilang masyarakat, bahkan pelaku industri itu sendiri. Dia pun berusaha melihat dari sisi positif.
"Buat gua sih sebenernya musik Indonesia ketika dibilang lagi down, gua lihatnya positif aja. Mungkin kaget aja, masuk era digital ini," kata Armand Maulana di kawasan Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016).
Armand mengambil kesimpulan terkait perpindahan media kaset, CD, sampai kepada penjualan digital seperti sekarang ini merupakan hal yang wajar. Setiap industri pasti menemui perkembangan dan perubahannya.
"Namanya kaset, DVD anjlok ya menurut gua kayak perpindahan antara kaset ke CD. Dulu waktu kaset pindah ke CD, nggak ada yang protes karena belum banyak wartawan, sosial media. Sebenernya kan sama aja," ucapnya.
Ketika perubahan jaman terjadi seiring dengan pesatnya laju teknologi, seharusnya musisi maupun penyanyi bisa mengikutinya. Justru dengan teknologi informasi sebebas dan seluas seperti sekarang, seharusnya bisa menguntungkan semua pihak.
"Nah sekarang dari fisik pindah ke digital. Jadi heboh di sosial media. Buat Gue sama aja. Mungkin kalau dibilang down, si musisinya itu belum kekinian. Kan ada YouTube, Zamannya digital. Malah ini lebih luas," tutur Armand Maulana.