Fimela.com, Jakarta Sebagai pemeran, nama Rio Dewanto sudah menjadi sebuah jaminan kualitas. Banyak perannya dalam film yang layak untuk diapresiasi sehingga ia kerap masuk sebagai nominasi beberapa ajang penghargaan. Rio juga terus mempertajam aktingnya dengan mengikuti pentas teater.
Rio sendiri tak mau berkutat dalam akting dalam film saja. Ia juga tercatat sering ikut andil dalam gelaran teater. Satu yang terakhir adalah gelaran bertajuk Drama Musikal Khatulistiwa-Jejak Langkah Negeriku.
Sebuah pengalaman berbeda tentunya, karena masing-masing memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Ketika berperan di teater, Rio tak bisa mengulang adegan yang dilakukan. Karenanya, konsentrasi mutlak lebih diperlukan.
"Dari segi persiapan dan komitmen waktu, dan tanggung jawab, ini live dan ga bisa ngulang, ini yang menarik dari teater. Saya menargetkan bisa main teater, dengan drama yang baik," kata Rio Dewanto di Taman Ismail Marzuki, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (18/11).
Meski terkadang terjadi kesalahan, seorang pemeran teater harus bisa melakukan improvisasi untuk menghindari kesalahan lebih lanjut. "Kita melatih semua indera kita, jadi kalau dipertemukan dengan hal seperti itu kita antisipasi dan merespon semua kejadian di atas panggung," ucapnya.
Film dan teater merupakan satu hal yang berbeda meski sama-sama berbasis akting. Karenanya, Rio Dewanto tak bisa memilih satu diantara dua bidang tersebut. Satu hal yang pasti, keduanya memiliki daya hipnotis bagi penonton.
"Sangat susah (memilih), karena teater sama film sama-sama menghipnotis penonton, itu suatu magic," tukas Rio Dewanto.