Saat melakukan syuting di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Raditya Dika mengalami kejadian aneh. Dua kali harus diulang saat salah satu pemain menggunakan bahasa Jawa. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Kamera mati tanpa sebab itu hanya terjadi dalam adegan Bayu Skak yang melakukan adegan dengan menggunakan bahasa Jawa. Saat adegan lain, kamera kembali nyala dan berjalan lancar. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Ketika kita lagi syuting adegan itu tiba-tiba kamera mati. Diulang, kamera mati lagi," kata Raditya Dika di kantor Rapi Films, kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (16/11). (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Akhirnya kita syuting adegan lain lancar. Kayaknya kalau nggak ada Bayu dan bahasa Jawa, lancar," tutur pria kelahiran 28 Desember 1984. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Dika tidak memungkiri bahwa lokasi syuting untuk film terbarunya Hangout sangat angker. Apalagi banyak cerita mengenai kerajaan gaib dan makam tua yang ada disitu. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Semua emang bilang angker lah, apa lah, bahkan pagi-pagi kita pernah lihat ada eek macan. Tapi mau gimana lagi saya suka lokasinya, mau nggak mau harus syuting di situ," imbuhnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Selama 10 hari Raditya Dika melakukan syuting di gunung tersebut. Dengan tidak ada sinyal di lokasi itu, membuat para pemain menjadi lebih akrab. (Galih W. Satria/Bintang.com)