Fimela.com, Jakarta Ada orang yang menyarankan untuk tak berharap kalau tak ingin kecewa. Di satu sisi, saran itu ada benarnya. Tapi di sisi lain, harapan adalah pemicu seseorang bergerak maju. Tanpa harapan, mungkin hidup seseorang akan berkutat di situ-situ saja.
Hal-hal tersebut berlaku juga ketika seseorang menjalani sebuah hubungan. Katanya, jalani saja, tak perlu menaruh harapan apa-apa padanya. Padahal kenyataannya, mana bisa? Sadar atau tidak, kamu akan menaruh harapan pada pasanganmu. Entah harapan akan impian-impian di masa depan, atau harapan-harapan sederhana semacam ini.
Punya pacar berarti akan ada tambahan perhatian, padahal itu tak selalu. Pasanganmu mungkin orang yang perhatian, tapi pasti ada saatnya pula dia memiliki sesuatu yang lebih mencuri fokusnya dibanding kamu. Meski tak bermaksud menganggapmu tak penting, namun hal ini pasti terjadi. Kamu mungkin kecewa padanya, tapi sejauh mana kamu bisa mengertinya akan diuji coba di sini.
Sebelumnya berpikir kalau punya pacar jadi bisa ke mana-mana bersama, padahal masing-masing punya kesibukan sendiri. Kadang kamu harus pergi sendiri-sendiri juga. Kalau harapanmu adalah kamu dan dia akan ke mana-mana bersama, kamu mungkin akan kecewa. Padahal hal seperti ini wajar saja. Bahkan pasangan yang sudah menikah pun tak selalu bisa ke mana-mana berdua.
Dipikir kalau sudah jadi pacar akan langsung dikenalkan dengan keluarga dan teman-teman, padahal tetap butuh waktu. Dia juga harus mencari momen yang tepat untuk mengenalkanmu ke mereka, lho. Bisa jadi kamu dan dia memang butuh proses untuk mencerna seserius apa hubungan kalian, dan layak atau tidaknya melibatkan keluarga dalam hal ini. Tak perlu memaksa, santai saja, waktunya akan tiba.
Pacaran artinya punya banyak momen romantis untuk dipamerkan. Yah, siap-siap kecewa saja kalau pola pikirmu sudah begitu. Tak semua orang bertipe romantis, tak semua juga senang kehidupan pribadinya dipertontonkan ke banyak orang. Kenali dulu pacarmu, ya!
Nah, sadar kan sekarang bahwa hal-hal semacam itu saja tergolong ke dalam harapan yang berpotensi mengecewakan? Coba ubah pola pikirmu. Bukan harapan yang harus mati, tapi kamu yang harus bisa lebih handal menerima, berkomunikasi dan mengompromikannya. Dengan kompromi, hubunganmu akan terasa lebih ringan dijalani meski harapan-harapanmu tumbuh subur padanya!