Soal Bom Samarinda, Ini Reaksi Keras Presiden Jokowi

Gadis Abdul diperbarui 13 Nov 2016, 17:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Ledakan yang diduga bom terjadi di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Samarinda Kalimantan Timur. Ledakan terjadi di saat jemaat Gereja Oikumene yang terletak di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan itu tengah beribadah di hari Minggu (13/11/2016). Diperkirakan ledakan terjadi sekitar pukul 10.30 WITA.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun langsung memerintahkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian untuk mengusut insiden ledakan tersebut. “Tadi saya sudah mendapat laporan dari Kapolri, saya sudah perintahkan Kapolri untuk segera ditangani," kata Jokowi usai silaturahmi dengan peserta Rapat Pimpinan Nasional Partai Amanat Nasional di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (13/11/2016), seperti dikutip dari Antara.

Presiden Jokowi meminta agar pelakunya dapat segera diusut hingga tuntas. Sementara itu, dilansir dari Antara, Kepala Polda Kalimantan Timur, Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin, memastikan pelaku peledakan bom di halaman Gereja Oikumene, Loa Janan, Samarinda, Minggu, merupakan anggota kelompok teroris. "Polisi akan menyelidiki jaringan dari pelaku yang kini sudah ditangkap," kata Safaruddin, kepada wartawan usai menjenguk korban ledakan di RSUD A Moeis, Samarinda Seberang, Minggu (13/11/2016).

Saat ini Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polda KalimantanTimur, sedang bergerak menuju lokasi untuk membantu penyelidikan kasus ledakan itu. Akibat ledakan yang diduga bom di Samarinda tersebut empat orang terluka, yakni Intan Marbon (2,5 tahun), Triniti Hutahayan (4 tahun), Anita (4 tahun), ketiganya warga Gang Jati, Harapan Baru, Samarinda Seberang, dan Alfaro Sinaga (5 tahun) warga Aspol Km 4 Loa Janan.

What's On Fimela