Fimela.com, Jakarta Lebih dari sebulan persoalan keluarga Mario Teguh menjadi permasalahan publik. Perseteruan dengan Ario Kiswinar yang meminta pengakuan sebagai anak kandung masuk ke ruang kerja hingga keluarga karena media sosial yang begitu ramai membahasnya. Selain itu media mainstream juga ikut memberitakannya.
Pro dan kontra jadi begitu kuat karena dua belah pihak mengaku benar dengan argumen masing-masing. Sosok Mario Teguh yang selama ini dikenal sebagai motivator bijak membuat kasus ini menarik perhatian masyarakat karena pernyataannya tentang Kiswinar bertolak belakang dengan kata-kata motivasi yang selama ini disampaikannya.
Setelah menjadi bulan-bulanan media, akhirnya Mario Teguh bersedia melakukan tes DNA. Tes DNA diharapkan dapat menyelesaikan konfilik keluarga antara Mario Teguh dan Kiswinar sebenarnya sudah berlangsung sejak lama.
Rencana tes DNA pertama kali menyeruak saat Mario Teguh pertama kali muncul ke media dalam sebuah acara live. Namun, pihak Mario Teguh berbalik arah dengan mengatakan tes DNA bukan hal yang tepat untuk dilakukan saat Kiswinar menggebu ingin segera menjalani tes tersebut.
Drama terkait tes DNA pun berlanjut saat Mario Teguh secara terbuka melalui sebuah konferensi pers menyatakan jika dirinya sudah melayangkan surat ajakan Tes DNA pada Kiswinar di unit DVI Mabes Polri, beberapa saat setelah Kiswinar melaporkan Mario Teguh atas tuduhan pencemaran nama baik. Dan, merasa sudah terlanjur menempuh proses hukum, Pihak Kiswinar pun mengelak dan lebih memilih melakukan tes DNA atas rekomendasi penyidik Polda Metro Jaya.
Tes tersebut dilakukan pada Selasa 8 November 2016 di Rumah Sakit Polri Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur. Menurut Ferry Amarhosea, kuasa hukum Kiswinar dan Ariyani, pemeriksaan tersebut dilakukan atas perintah penyidik.
Tidak hanya Kiswinar dan Ariyani yang melakukan tes DNA, di hari yang sama, Mario Teguh juga melakukan hal serupa. Namun menurut Ferry, pemeriksaan tersebut dilakukan terpisah ruang.
"Kami dihubungi satu hari setelah pemeriksaan Mario Teguh di Resmob Polda Metro Jaya. Saat itu sudah ditentukan waktu dan tempat untuk dilakukan tes DNA," ujar Ferry kepada Bintang.com melalui sambungan telepon, Jumat (11/11/2016).
Menurut Ferry, di hari pelaksanaan, Mario Teguh memisahkan diri dan langsung ke RS Polri, sementara pihak Kiswinar beriringan bersama penyidik dari Resmob Polda Metro Jaya.
Setelah Tes DNA
Kini, Mario Teguh sudah melakukan serangkaian tes DNA sebagai upaya penyelesaian kisruh dengan Ario Kiswinar, pria yang mengaku anak kandungnya. Hal tersebut diketahui dari postingan Vidi Galenso Syarief selaku kuasa hukum Mario Teguh di Instagram.
Tes DNA menjadi salah satu rujukan untuk membuktikan apakah Mario Teguh merupakan ayah biologis dari Kiswinar. Bulan depan, Vidi menyebut hasil DNA Mario Teguh dipastikan selesai. Vidi pun berjanji nantinya media akan diberitahukan perihal hasil yang sudah ditunggu-tunggu Mario Teguh selama 25 tahun terakhir.
Akurasi tes DNA sendiri bisa mencapai 100 persen kebenaran. Tes DNA diperlukan tiga sampel di mana sampel diambil dari ketiga pihak yakni A (anak), si B (ibu) dan si C (ayah). Sehingga diharapkan hasil tes DNA dapat menyelesaikan konflik antara Mario Teguh dan Kiswinar.
Apa yang akan terjadi setelah hasil tes DNA keluar? Hasil tes DNA memiliki prosentasi yang sama, 50% identik dan 50% tidak identik. Jika identik, maka Kiswinar adalah anak kandung Mario Teguh. Jika hasil ini keluar, bisa dibayangkan bagaimana rasa kecewa keduanya? Kedua-nya sama-sama bisa terluka.
Mario Teguh, meski mengaku akan bersyukur dan senang jika memang hasil tes DNA menyatakan Kiswinar adalah anak kandungnya, kehilangan waktu untuk mendampingi tumbuh kembang Kiswinar tidak akan bisa digantikan. Kiswinar, baru ketika dewasa memberanikan diri melakukan tes DNA. Sebagai anak, Kiswinar tentu mempertimbangkan perasaan ibunda.
Lalu apa yang kita dapatkan setelah tes DNA selesai? Persoalan keluarga Mario Teguh dan Kiswinar akan diselesaikan oleh mereka sendiri. Kita sama sekali tak bisa mencampuri apa yang akan mereka lakukan usai tes DNA selesai. Yang bisa kita dapatkan adalah belajar dari Mario Teguh dan Ario Kiswinar. Persoalan ini berawal dari perseteruan Mario dan Ariayani saat masih berumahatangga. Sebagai anak, Ario Kiswinar menjadi korban karena emosi orangtua.
Butuh waktu bertahun-tahun bagi Kiswinar untuk memberanikan diri menyelesaikan tanda tanya besar dalam hidupnya. Selama itu antara rindu dan benci berkecamuk di dadanya. Sampai kapanpun, anak tetaplah anak bagi orangtuanya. Apapun hasil tes DNA, tetap akan menyisakan penyesalan bagi keduanya, Mario teguh dan Ario Kiswinar. Inilah yang harus kita pelajari, bahwa sebagai orang dewasa seberapa besar kemarahaan orangtua, jangan jadikan anak sebagai korban.