Fimela.com, Jakarta Banjir Bandung yang cukup besar kembali terjadi. Bahkan, mobil hanyut pun ikut terulang pada banjir kali ini. Banjir terparah menggenangi kawasan Jalan Pegarsih, Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, Kota Bandung, pada Rabu (9/11) lalu. Banjir melanda usai hujan deras yang mengguyur sejak sore pada hari itu.
Walikota Bandung, Ridwan Kamil berpendapat, banjir ini tidak bisa hanya ditangani Bandung. Pasalnya, air melintas tidak kenal batas administrasi politik atau pemerintahan. Seperti yang dia tulis di akun Instagramnya, pada Kamis (10/11) kemarin. "Alhamdulillah, akhirnya hari ini di bawah koordinasi Propinsi, sebanyak 5 kota/kabupaten (Kota BDG, Kab BDG, Kota Cimahi, Kab BDG Barat dan Kb Sumedang) dan Lembaga Negara menandatangani kesepahaman untuk mengkoordinasikan penanganan potensi banjir secara bersama-sama. Karena sesungguhnya air melintas tidak kenal batas administrasi politik/pemerintahan. Semoga koordinasi anggaran, inovasi dan program bisa secara efektif mengurangi potensi Banjir. Hatur Nuhun,"tulisnya.
Seperti yang dia katakan, sebuah kesepakatan penggabungan program penuntasan banjir di Bandung sudah ditandangani 5 daerah dan Lembaga Negara. Kelima daerah tersebut antara lain Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.
Postingan mengenai kesepakatan penangan banjir Bandung ini mendapatkan 40,9k likes dan 538 komentar. Pemilik akun Instagram @spr.permana ikut mengimbau, agar masyarakat jangan membuang sampah sembarangan. "Sudah waktunya mengusir banjir. Hujan itu rahmat bukan ancaman. Dan masyarakat sadar jangan buang sampah sembarangan," tulisnya.