Fimela.com, Jakarta Buni Yani, nama pria yang satu ini pastilah sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Buni Yani dikenal publik sejak video dugaan penistaan agama yang dialamatkan pada Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tersebar di dunia maya.
Melalui akun Facebooknya, pria yang berprofesi sebagai dosen ini sempat mengunggah video dan tulisan mengenai Ahok soal Surat Al Maidah ayat 51. Video itu pun menimbulkan pro kontra di masyarakat hingga akhirnya demo besar-besaran minta Ahok diproses hukum terjadi pada Jumat, 4 November 2016.
Buni Yani pun tidak terima jika dia dianggap sebagai provokator, akhirnya Senin 7 November 2016, Buni Yani memberikan klarifikasinya. "Saya dapatkan (video) dari NKRI. Sedangkan yang pertama kali adalah website Pemda edisi panjangnya. Saya dituduh memotong. Saya tidak punya kemampuan editing, saya tidak punya alat, saya juga tidak ada waktu karena harus mengajar dan keempat saya tidak punya kepentingan,” ujar Buni Yani dalam jumpa pers yang dia gelar di Gedung Wisma Kodel, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2016).
Dalam jumpa pers tersebut Buni Yani sempat terlihat sesekali membuka kacamata dan memijat-mijat sudut mata seperti orang yang terlihat tengah menghapus air matanya. Namun melalui akun Facebook-nya secara tegas Buni Yani mengungkapkan bahwa saat jumpa pers dia tidak menangis sama sekali.
“Saya klarifikasi, saya tidak menangis. Saya terbiasa mengelap dan memijat-mijat sudut mata kalau kecapekan. Saya tidak menangis,” tulis Buni Yani dalam akun Facebooknya, Selasa (8/11/2016).