Fimela.com, Jakarta Mungkin Anda pernah mendengar lagu Cita Citata yang berjudul Perawan Atau Janda. Sekilas, lirik lagu ini punya lirik yang lucu. 'Abang pilih yang mana perawan atau janda. Perawan memang menawan, janda lebih menggoda.' Lirik lagu tersebut juga sering dijadikan meme oleh orang-orang di media sosial.
Di sini saya tidak membahas soal lirik lagu milik Cita Citata itu. Namun saya lebih tertarik dengan kata-kata janda. Apa yang salah dengan seorang wanita yang berstatus janda? Saat ini kebanyakan orang menganggap seorang wanita berstatus janda itu 'rendah'.
Hinaan, caci maki, omong-omongan miring dari seorang sekitar pasti sudah menjadi makanan sehari-hari seorang janda. Dan yang lebih parahnya lagi adalah banyak pria hidung belang yang memanfaatkan status tersebut.
Biasanya para pria hidung belang ini menggoda janda tersebut ke hal-hal yang mesum. 'Ayolah kamu seorang janda, pasti kamu butuh kepuasan. Kalau kamu butuh, hubungi aku ya.' Tak sedikit juga pria-pria yang memanfaatkan janda hanya untuk mencari 'service' saja. Saat mereka bosan, pria-pria itu akan meninggalkan begitu saja.
Terkadang kita juga kerap mendengar candaan-candaan seperti 'Ada yang punya nomor janda gak?' 'Abis dari rumah janda lu ya?' 'Semalem lu habis makek janda ya?'. Yang jadi pertanyaan saya, sehina itukah wanita yang berstatus janda?
What's On Fimela
powered by
Apa yang Salah dengan Janda?
Tidak ada wanita di dunia ini yang ingin rumah tangganya dengan suaminya hancur berantakan. Semua wanita pasti mendambakan memiliki suami yang bertanggung jawab dan sayang dengan keluarganya.
Namun karena alasan-alasan tertentu, para wanita ini memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Melekatlah status janda pada diri mereka. Sebuah status yang terlihat hina bagi sebagian orang.
Kita tidak pernah tahu, apa yang menjadi alasan ketika seorang wanita memutuskan untuk bercerai dengan suaminya. Mungkin saja mereka berpisah karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga, mungkin saja suaminya selingkuh, dan masih banyak kemungkinan lainnya.
Oleh karena itu, hargai dan hormati wanita yang berstatus janda. Pikirkan juga perasaan anak-anak yang punya ibu berstatus janda. Janganlah kita menambah rasa sakit pada wanita yang sudah sakit dan kecewa karena perceraian.
Untuk para janda, hargai diri kalian sendiri. Jangan menganggap status yang melekat pada diri Anda suatu status yang hina. Jika ada kata-kata yang tidak pantas, saya mohon maaf. Terima Kasih.