Suasana Pemakaman Ibunda Ashanty Diwarnai Isak Tangis

Sutikno diperbarui 07 Nov 2016, 17:35 WIB
Iring-iringan mobil jenazah memasuki TPU Jeruk Purut Jakarta Selatan, Senin (7/11) siang. Sekitar pukul 12.45 jenazah tiba di peristirahatan terakhirnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Rombongan pengantar jenazah, Ratu Farida Hanoum tiba. Susasana duka nampak jelas terlihat dari para pelayat yang mengantarkan ibunda Ashanty ke peristirahatan terakhirnya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Ashanty dengan mata yang masih sembab hadir didampingi sang suami, Anang Hermansyah yang juga tidak kalah terlihat kesedihannya. Ashanty berusaha menenangkan diri tanpa sepatah kata terucap. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Teriak Ashanty yang baru saja melahirkan anak keduanya itu kembali pecah, ketika jenazah sang ibu hendak di masukkan ke pusara. Sang suami terlihat mencoba untuk menenangkannya. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Meski air mata juga tak lagi bisa ditahan, Anang terus menenangkan sang istri yang terus menangis. Terlihat kasih sayang Anang menenangkan sang istri, dengan mengusap, memeluk. (Galih W. Satria/Bintang.com)
Berulang kali Ashanty memanggil ibunya sembari menanggis. Ibu Ashanty meninggal dunia di kediamannya dalam usia, 72 tahun. Almarhum meninggal usai mengambil air wudhu hendak salat azhar. (Galih W. Satria/Bintang.com)
"Mamaaaa," ucap Ashanty terdengar beberapa kali di TPU Jeruk Purut, Senin (7/11). Kesedihan mendalam Ashanty, begitu terlihat. Dengan mata merah mata sembab lantaran berulang kali ia tak kuasa menahan air matanya. (Galih W. Satria/Bintang.com)