Fimela.com, Jakarta Anak cowok biasanya terkesan lebih cuek dan mandiri dibanding anak cewek. Meski begitu, ada juga anak cowok yang dekat banget sama ibunya, lho. Dekat memang bukan berarti manja. Tapi, cowok yang memiliki hubungan teramat sangat dekat dengan ibunya itu lebih sulit dipacari.
Tak jarang, keakraban antara dia dan ibunya itu mempengaruhi banyak hal, termasuk pilihan-pilihan dalam hidupnya. Dalam beberapa situasi tertentu, ini akan menyulitkan kamu yang menjalin hubungan dengan si anak mami.
Ketika memacari si anak mami, kamu akan banyak 'bertarung' dengan ibunya untuk mendapat perhatian dari pacarmu. Misal, ketika kamu ingin mengajaknya kencan saat weekend, tapi di saat yang bersamaan ibunya ingin mengajak pacarmu menemani dia belanja atau mengantarkannya pergi ke rumah saudara. Sekali dua kali sih, bisa direlakan. Tapi kalau sering-sering begitu kan jadinya kamu keki juga.
Bagi si anak mami, family always comes first. Tak ada pengecualian. Jadi, kamu harus bersiap jika suatu saat kamu mengeluhkan kenapa acara yang sudah kalian rencanakan lebih sering batal karena tiba-tiba ibu atau seluruh keluarganya membuat acara baru, si dia malah bersikap defensif.
Sabar aja kalau dia terlihat nggak bisa mengambil keputusan sendiri. Wajar, sih, sebenarnya. Selama seorang anak belum menikah, satu dua hal dalam hidupnya masih sangat mungkin untuk dipengaruhi oleh keputusan orang tua. Tapi, kalau kejadiannya kamu dan dia bertengkar lalu dia mengadu pada sang ibu, lalu akhirnya malah kamu dan ibunya yang berdiskusi untuk menyelesaikan masalah, artinya pacarmu adalah anak mami level akut.
Berkompromi dengannya mungkin adalah satu-satunya upaya yang bisa ditempuh agar hubungan kalian bisa terus berjalan tanpa harus ada yang merasa dikorbankan. Sampaikan padanya, tapi hindarilah kata-kata yang memojokkan posisinya, apalagi sampai membuat dia harus memilih antara kamu atau ibunya. Bicarakan apa yang kamu butuhkan dari dia dan dengarkan apa yang bisa dia upayakan. Utarakan keluh kesahmu dengan kepala dingin sampai kalian menemukan jalan tengahnya.
Kalian berdua bisa sama-sama belajar untuk menjadi lebih dewasa dan kuat berdiri dengan kaki sendiri. Sementara itu, mungkin kamu bisa lebih mendekatkan diri kepada ibunya. Kalau kamu bisa merebut hati ibunya, bukan tak mungkin restu untuk hubungan kamu dan anaknya berada di genggamanmu, kan?