Fimela.com, Jakarta Menyambut Sumpah Pemuda yang diperingati setiap tanggal 28 Oktober, Addie MS bersama Indonesia Youth Concert Orchestra (IYCO), sebuah orkestra simfoni remaja yang terdiri dari 75 musisi berusia 8-22 tahun menghelat gelaran musik bertajuk 'Konser Simfoni Pemuda'.
Konser Simfoni ini sukses menyedot perhatian publik ketika digelar di Aula Simfonia, Jakarta, Minggu, 30 Oktober 2016 lalu. Satu pemandangan unik adalah adanya keterlibatan Sean Nicholas Alexander sebagai peniup klarinet profesional termuda di Indonesia.
Dalam penampilannya malam itu, Addie MS membagi IYCO menjadi dua grup dimana masing-masing grup membawakan lagu yang telah ditentukan sebelumnya. Sean sendiri tergabung di grup A.
Sean bukan pertama kali tampil dalam konser bersama IYCO. Bagi Sean, konser semacam ini bisa melatih dirinya agar lebih percaya diri tampil di hadapan penonton. Terbukti, Sean mengaku tak lagi gugup ketika diarahkan oleh Addie MS.
"Dulu takut, karena nama besar om Addie MS, tapi sekarang udah nggak takut lagi. Aku sudah bisa mengontrol rasa grogi aku," kata Sean usai tampil baru-baru ini.
Beberapa lagu dibawakan oleh Addie MS dan IYCO. Lagu kebangsaan Indonesia Raya menjadi pembuka konser dan diikuti oleh lagu-lagu klasik seperti karya George Bizet bagian penutup L’Arlesienne Suite no.2 berjudul Farandole.
Nomor musik dari game dan film pun tak ketinggalan. Beberapa diantaranya adalah One Winged Angel (game Final Fantasy VII), Liberi Fatali ( Final Fantasy VIII) dan The Imperial March (Star Wars).
Dan Addie MS berhasil memberikan nuansa Hari Sumpah Pemuda yang penuh semangat. Dengan iringan musiknya, lagu nasional Bangun Pemudi Pemuda karya Alfred Simanjuntak pun menggema dinyanyikan kelompok paduan suara dari 3 sekolah di Bekasi.
"Ini merupakan wadah bagi para anak muda Indonesia untuk berkarya. Sehubungan dengan hari Sumpah Pemuda, konser ini diharapkan sebagai wujud nasionalisme dan patriotisme generasi muda pada Indonesia melalui musik simfoni," Addie MS.