Fimela.com, Jakarta Kehidupan yang berkecukupan, otak cerdas dan kemampuan diri untuk meghandle segala masalah yang menghampiri merupakan sebuah anugerah. Apalagi ketika passion dan segala cita-cita yang kamu punya telah terkabul serta menjadi pekerjaan, tentu saja itu menjadi surga tersendiri. Hal tersebutlah yang terjadi dengan Doctor Strange.
Doctor Strange atau Stephen Strange merupakan seorang ahli bedah yang sangat mencintai pekerjaannya. Ia bisa membantu orang lain dengan membuat mereka sembuh dari penyakit. Tak hanya itu, keluarga pasien yang berhasil disembuhkan pun pasti merasakan kebahagiaan yang serupa. Siapa yang tak senang ketika bisa membantu orang lain dan membuat keluarga mereka merasakan hal serupa?
Sebuah kecelakaan mobil membuat Strange kehilangan kemampuannya mengendalikan tangan. Kerusakan syaraf yang terjadi pada tubuhnya membuat Doctor Strange harus berbaring di meja operasi sebanyak tujuh kali. Segala cara media pun sudah dia lakukan. Namun sayang, sederet usaha tersebut tak membuahkan hasil.
Setelah terpuruk karena ketidakmampuannya mengendalikan kedua tangan, ia pun harus menghadapi kenyataan 'kebangkrutan'. Dalam film tersebut, Strange merelakan uangnya untuk terbang ke Kathmandu, Nepal dan mencari The Ancient One. Ya, dia mengaku hanya membeli tiket pergi ke sana tanpa memikirkan cara ia kembali ke rumah.
Lama berguru pada The Ancient One, ia merasa frustasi lantaran tangannya tak kunjung sembuh. Namun momen demi momen ia nikmati. Banyak peristiwa yang menyadarkannya untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Ia pun akhirnya sadar benar akan takdir yang sudah memilih dirinya.
Doctor Strange sadar bahwa membahagiakan atau menolong orang lain tak hanya bisa ia lakukan dengan menjadi ahli bedah. Meski rintangan yang akan dilalui lebih berat, tapi Doctor Strange sadar bahwa dengan kekuatannya yang baru ia dapat menolong lebih banyak orang. Ya, dia sudah kembali bangkit dan sanggup menerima dirinya sendiri.