Fimela.com, Jakarta Rasa cinta kita terhadap seseorang mungkin pada awalnya dipicu dengan empati. Misal, karena kamu tahu dia butuh bantuan untuk bangkit dari patah hatinya, karena tahu dia punya masalah berat yang dihadapi seorang diri, atau karena kamu sering melihat dia seorang diri dan kesepian.
Kamu mendekatinya, mencoba masuk ke dalam hidupnya dan berharap bisa memperbaiki itu semua dan mengubah dia menjadi seseorang yang lebih baik. Pertanyaannya sekarang adalah; benarkah cinta bisa mengubah seseorang?
Jawabannya bisa iya, bisa juga nggak. Jika kamu dan dia bisa menjadi pasangan yang saling men-support satu sama lain, tanpa kamu fokuskan tindakanmu pada 'mengubah dia', dengan sendirinya dia akan terpicu untuk menjadi versi terbaik dari dirinya. Kalaupun itu nggak terjadi, alasannya bukan selalu karena kamu gagal atau dia nggak mencintaimu, kok.
Geser sedikit perspektifmu. Ketimbang fokus mengubahnya, fokus lah untuk menjadi yang terbaik dari dirimu agar bisa yang memberikan yang terbaik pula untuk men-support dia. Dengan rasa nyaman dan aman di sisimu, dia pasti terpacu untuk memperbaiki dirinya sendiri, kok. Cintai dia apa adanya karena kamu nggak perlu mengubah apapun dari dia.