Perangi Kekerasan, Miss Grand International Pilih Hillary Clinton

Lanny Kusuma diperbarui 27 Okt 2016, 19:21 WIB

Fimela.com, Jakarta Selalu ada momen mendebarkan dalam proses pencapaian sebuah prestasi, begitu juga terjadi dalam kontes kecantikan internasional, Miss Grand International 2016 yang digelar pada 25 Oktober lalu di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.

Tak hanya momen pengumuman yang membuat para kontestan berdebar, pertanyaan yang mengharuskan lima finalis memilih Hillary Clinton atau Donald Trump pun membuat mereka berdebar.

Saat itu, pembawa acara mengajukan satu pertanyaan terakhir, yang mengharuskan kelima kontestan memilih antara Donald Trump atau Hillary Cinton yang mereka yakini bisa membantu mengatasi kekerasan di dunia.

"Ini adalah pertanyaan yang sulit untuk saya," ujar Miss Grand International 2016 terpilih, Ariska Putri Pertiwi. "Jika saya punya kesempatan untuk merubah (dunia dari kekerasan) saya akan memilih Hillary Clinton," jawabnya latang dan mengundang keriuhan hadirin yang hadir.

Bukan tanpa alasan, Ariska mengatakan bahwa Hillary adalah orang yang ia yakini bisa membantunya memerangi kekerasan. "Kenapa? karena dia adalah wanita yang sangat pintar, independen dan perempuan yang berani," jelasnya.

"Itulah alasan mengapa saya memilih berjalan bersamanya. Saya percaya jika kami bersama, kami bisa menghentikan perang dan saya akan mengajak orang untuk bergabung menghentikan perang dan kekerasan," tutur Ariska. 

Sebelum terpilih menjadi Miss Grand International 2016, Ariska Putri Pertiwi memang aktif dalam kampanye anti kekerasan. Melihat kegiatan yang dilakukan Ariska lewat akun Instagramnya, ia pun kerap terlibat dalam kegiatan-kegiatan amal. 

What's On Fimela