Fimela.com, Jakarta Ada banyak mitos beredar mengenai vagina dan seks di kalangan para perempuan. Mulai dari posisi, hingga kesehatan vagina. Ternyata, pembahasan yang tak pernah usai dan sulit untuk disudahi di antara kaum hawa ini juga termasuk soal otot vagina.
Sebagian orang, baik perempuan dan laki-laki berpikir, otot vagina bisa saja mengendur atau kehilangan kekuatannya jika perempuan tersebut sangat aktif berhubungan seksual. Persepsi ini tak jarang malah menyulut api kemarahan banyak pasangan.
Pasalnya, tak sedikit laki-laki yang mengira perempuan berselingkuh lantaran tak lagi "sempit." Padahal, ada penjelasan ilmiah, seperti yang diwartakan majalah Cosmopolitan. Media tersebut menulis, otot vagina bisa saja mengendur. Tapi bukan karena aktifnya berhubungan seks dengan pasangan, melainkan karena melahirkan dengan cara normal.
"Atau, juga bisa karena kamu sangat nyaman bersama pasangan. Sehingga, otot vagina semakin lentur. Bisa juga karena pasanganmu menemukan cara yang lebih baik untuk mencumbumu," tulis media tersebut. Hal ini bukan saja disampaikan banyak majalah dan media-media kesehatan. Tapi juga Michael Castleman, M.A jurnalis asal San Francisco, Amerika serikat yang telah menulis penelitian dan masalah seputar seks.
Michael menulis pada Psychology Today, jaringan otot vagina sangat elastis, seperti akordion atau mulut. Dan otot vagina akan tetap 'sempit,' kecuali pada saat bercinta dan juga melahirkan dengan cara normal. Nah, ketika seorang perempuan panik, takut, dan tidak nyaman, otot vagina bahkan akan semakin ketat seakan menutup segala lubang yang ada pada tubuh. Jadi, aktif melakukan hubungan seksual tak akan membuat otot vagina menjadi kendur.