Eksklusif Sandy Canester, Kembalinya Sang Hitmaker

Nizar Zulmi diperbarui 26 Okt 2016, 08:07 WIB

Fimela.com, Jakarta Generasi millennial mungkin tak banyak tahu tentang musikus bertalenta hebat ini. Namun jejak karier Sandy Canester di industri musik tanah air tak bisa dipandang sebelah mata.

***

Musikus kelahiran 9 Januari 1980 ini dikenal berkat lagu-lagu catchy yang ia nyanyikan seperti Sabtu Minggu atau Telepon Aku. Di sisi lain Sandy juga piawai menulis lagu mendayu seperti Cemburu dan Be My Lady.

Tercatat sudah dua album yang ditelurkan jebolan Asia Bagus pada tahun 1997 sepanjang kariernya. Mungkin jumlahnya tak banyak, padahal ia juga merupakan seorang penulis lagu andal. Lantas ke mana karya-karya Sandy Canester lainnya?

Rupanya Sandy sangat menikmati dunia songwriting yang mendarah daging dan jadi rutinitas baginya. Orang mungkin tak banyak tahu ia berada di balik lagu-lagu populer yang selama ini tentunya sudah familiar di telinga.

"Buat gue mencipta lagu itu ibaratnya mengasah pisau. Kalau sudah sering diasah, misalnya ada permintaan bikin lagu tinggal ngasah dikit lagi. Karena sudah jadi tanggung jawab gue sebagai pencipta lagu," ujar Sandy Canester kepada Bintang.com beberapa waktu lalu.

Sandy berkolaborasi dengan sederet musisi dan penyanyi untuk menyalurkan passionnya. Beberapa hits booming ciptaannya adalah 'Aku Mau' yang dibawakan Once, 'Lirih' yang menyentuh milik Ari Lasso, hingga 'Cinta Putih' yang jadi gacoan band Kerispatih.

Mulai mencipta lagu sejak SMP, Sandy Canester telah menjadikannya sebagai profesi. Ia masih menciptakan lagu baik untuk penyanyi lain maupun dirinya sendiri. Dan di tahun 2016 ini ia pun merilis single anyar setelah sekitar 3 tahun absen berkarya sebagai solois.

"Gue rasa inilah saatnya gue merilis single baru. Judunya Sedang Jatuh Cinta, misinya adalah untuk menebarkan virus cinta kepada para pendengar. Lewat lagu ini gue pengen mengajak orang untuk move on," tambahnya.

Dengan rilisnya single tersebut Sandy berharap bisa kembali menebar pesan-pesan lain yang tertuang dalam album. Momentum bangkitnya sang hitmaker dan idealisme Sandy Canester dalam mencipta lagu telah kami kupas dalam sebuah wawancara dan pemotretan eksklusif. Berikut petikan interview kami selengkapnya.

 

2 dari 3 halaman

Sandy Canester di Balik Layar

Sandy Canester berada di balik lagu hits para penyanyi dan dirinya sendiri. (Foto: Deki Prayoga, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Sejak bangku SMP, Sandy Canester telah mengenal musik. Ia membentuk band dengan teman sejawatnya, dan mengusung gagasan yang saat itu tak terpikir oleh lainnya.

Saat itu Sandy adalah yang paling ngotot agar bandnya membawakan lagu sendiri, ketimbang terus mengcover lagu orang. Dari situlah, niatan Sandy untuk menjadi penulis lagu.

Apakah Sandy dari awal ingin menjadi penulis lagu?

SMP udah kepikiran. Tiap manggung selalu jadi yang ngotot pengen bawain lagu sendiri. Yaudah gue bikin lagu aja, nggak belajar dari siapa-siapa. Waktu itu yang gue tahu menulis lagu itu mengarang. Jadi yaudah gue ngarang-ngarang aja nadanya, terus kan harus ada liriknya. Yaudah akhirnya ditunjukin ke orang. Dibilang bagus atau jelek bodo amat yang penting gue punya lagu. Sebagai musisi lo bisa mengekspresikan lewat lagu, yaudah gue pengen punya karya.

Menciptakan lagu untuk diri sendiri dan penyanyi lain, apa tantangannya?

Ada sih lagu yang emang sengaja gua buat untuk penyanyi ini. Ada juga lagu yang gue buat aja terus diambil sama penyanyinya. Tapi pada prinsipnya sih saat gue bikin, biasanya ada pikiran gue bikin lagu buat orang. Gue pelajari karakternya dia, tema apa yang cocok buat dia. Begitu juga kalau bikin lagu buat gue pribadi, mungkin eksplorasinya lebih. Gue akan senang aja kalau misalkan bisa berimajinasi segala macem. Tapi kalau buat orang lain harus sesuai dengan porsinya dia, ngomongin pasarnya juga harus sampe juga.

Lagu mana yang paling berkesan yang Sandy ciptakan untuk musisi lain?

Semua sih pasti gue suka, tapi ternyata nggak terlalu hits atau nggak jadi andalan di albumnya. Misalnya lagunya Agnes Monica gue suka yang Coz I Love You, tapi ternyata nggak jadi jagoan. Padahal gue suka banget lagunya. Yang juga gue suka dan rezekinya ada sampe sekarang, artinya orang masih suka itu Aku Mau Once, trus Cinta Putih Kerispatih, saat itu gue bikinnya nggak sendiri, jamming gitu. Di situ dua-duanya dapet, sukanya iya dan pas dilempar kena juga. 

Proses kreatif dalam menulis lagu bagaimana?

Awalnya mungkin masih mencari-cari inspiras gitu ya. Tapi sekarang gue sebagai seniman harus menggali, peka dan berniat membuat lagu dalam kondisi apapun. Momen-momen apapun itu gue capture terus. Kalau nggak nemu juga biasanya ada tema yang gue simpen, kadang dari obrolan begini tiba-tiba dapet. Sekarang gue sebagai seniman dan musisi gue harus bertanggung jawab, caranya ya dengan bikin karya. 

Sempat mengalami titik jenuh saat berkreasi?

Ada kalanya beberapa bulan emang nggak bikin sama sekali. Dan ketika ngobrol sama pencipta lagu dan komposer lainnya, mereka juga sama, kadang setahun nggak bikin apa-apa. Tapi begitu bikin langsung banyak. Di kondisi sekarang sih nulis lagu annytime bisa. Cuman ada sisi-sisi atau momen di mana gue pengen bikin lagu dan jadi sesuatu yang enak. Kadang juga bikin lagu padahal nggak lagi ada perasaan apa-apa. Jadi juga lagu, tapi ya so so lah.

What makes a good song menurut Sandy?

Kalau bicara lu udah sampai ke titik lu bisa bikin lagu yang orang suka itu seperti mengasah pisau aja. Jadi pertama bikin lagu, gue dengerin 'kok gini ya lagunya'. Tapi gue nggak tau nilai enaknya ada. Walaupun kadang agak malu karena contoh dari segi liriknya, di era itu liriknya masuk. Pas sekarang udah nggak banget. Lagu yang bagus gimana, sebenarnya nggak ada rumusan. Bikin aja terus tiap ada sesuatu yang menganggu penglihatan pendengaran lu bikin, dengan jujur. Ini nanti yang akan membedakan ini lagu bagus nih. Kalau bahas lagu ya nantinya cuman dua, enak atau nggak enak. Pada akhirnya, lagu enak itu nggak bohong.

3 dari 3 halaman

Kembalinya Sang Hitmaker

Sandy Canester berada di balik lagu hits para penyanyi dan dirinya sendiri. (Foto: Deki Prayoga, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Tiga tahun sejak rilisnya album Color Box, Sandy Canester lebih banyak menghabiskan waktu di balik layar. Ia berperan sebagai pencipta lagu, komposer dan juga pengarah vokal.

Tak ingin terlena dan meninggalkan tanggung jawab sebagai solois, ia pun merilis tembang anyar, Sedang Jatuh Cinta. Sang hitmaker akhirnya kembali bernyanyi setelah cukup lama 'sembunyi'.

Single baru ini menceritakan tentang apa?

Di lirik lagunya gue pengen ngasih tau ekspresi orang jatuh cinta itu seperti apa. Gue yakin semua orang akan merasakan hal yang sama, makanya gue tulis itu. Kalau musiknya gue bikin ngebeat dan senada dengan tema liriknya, jadi orang bisa kebawa dengan suasana bahagia. 

Kenapa memilih tema jatuh cinta?

Selama ini fenomena orang galau jadinya show off, gue lagi galau bla bla bla. Gue juga pernah ngerasain itu, tapi jangan dipelihara. Jadi gimana caranya bisa cepat sukses move on ya dengan jatuh cinta. Energinya positif juga, jadi ingin menebar virus cinta itu sih. 

Akankah lagu ini akan disusul dengan album?

Ini sebenernya single pertama di album ketiga, jadi albumnya menyusul. Insya Allah tahun depan, mudah-mudahan. Doain aja. 

Progressnya sejauh mana?

Kalau materi lagu sih sudah ada semua, kita tinggal pilih mana yang fix untuk masuk album ketiga. Tapi kalau untuk proses produksinya belum mulai sih. 

Kenapa single baru ini baru dirilis setelah 3 tahun?

Karena keadaan. Industri musik Indonesia saat itu bisa dibilang bagus, karena orang tahu lagu yang baru dirilis sang artis. Tapi nggak seimbang aja antara popularitas dan imbalannya aja. Itu juga yang menjadikan gue yang waktu itu ada di label agak susah untuk merilisnya, akhirnya tertunda terus. Di sisi lain gue tetap harus berkarya. Waktu itu gue buangnya ya dengan bikin karya untuk orang lain. 

Lalu aoa yang membuat Anda berpikir inilah saatnya?

Pertama karena tanggung jawab gue terhadap profesi gue. Gue mau minta ini, sampai di titik ini dan orang-orang di sekeliling gue sangat ngebantu, tapi kok gue nggak gitu lho. Gue waktu itu berangkatnya sebagai solois, bukan 'penarik becak' istilahnya. Tapi kok gue nggak bikin karya ya. Yang kedua banyak juga orang yang nanyain 'kok nggak ngeluarin single lagi?" dalam jumlah yang nggak banyak tapi kata-kata itu yang nempel di ingatan. 

Misi dalam single baru ini apa?

Sedang Jatuh Cinta ini misi gue adalah supaya virus cinta yang sebenarnya ini tersebar, nyampe ke orang-orang. Jatuh cinta itu jauh lebiih enak daripada patah hati yang lu omong-omongin. Sama gue selalu ingin bilang terima kasih buat orang-orang di belakang sana, mantan, mantan gebetan yang pada saat itu atau bahkan sampai sekarang nyakitin lu. Tapi jangan salah, justru itu beruntung karena lu dikasih kesempatan untuk jatuh cinta lagi sama orang lain. 

Kalau harus memilih lebih fokus sebagai solois atau songwriter?

Gue pengen semuanya. Waktu itu ada yang bilang ke gue seorang seniman atau musisi itu harus lengkap paketannya. Bisa nyanyi, membuat lagu dengan baik, main musik, kalau perlu semuanya harus bisa. Dan dia juga harus bisa mepresent lagunya dengan baik. Semuanya gue jalanin, biar orang yang menilai, kan itu nanti. Semua ada porsinya, dan gue pengen menjadi musisi yang paketannya lengkap.