Fimela.com, Jakarta Ritual ceplok telur cukup lekat dialami orang-orang yang tengah berulang tahun. Rio Dewanto pun pernah mengalaminya dulu. Malahan bukan telur yang hinggap di kepalanya, melainkan minyak rem.
"Saya juga sering dulu waktu saya ulang tahun rambut saya sampai ada minyak rem. Isinya sudah hancur banget deh, sampai bisa ada minyak rem. Tiga hari susah hilanngya," ujar Rio Dewanto, di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Rio tak menganggapnya sebagai bentuk bully-an. Justru, pengalaman itu menjadi kenangan yang tak terlupakan. Rio tak menampik, terkadang ada rasa rindu kembali ke masa-masa remaja dulu.
"Justru ketika saya sudah tua begini, ulang tahun biasanya sama istri. Kangen juga ya sama teman-teman. Kalau dulu setiap ulang tahun ada aja, dimasukin tong sampah lah, disiram ada air kencing lah atau apa," tutur Rio.
Meski terkesan parah, menurut Rio, hal itu masih dalam batas seru-seruan antar teman. Di saat salah satu dari mereka sedang kesulitan, yang lain tak segan-segan turun tangan untuk membantu.
"Kita tetap kekeluargaan juga, ketika satu ada yang kesulitan ya kita saling bantu. Menurut saya sampai batasan ketika itu tidak menyakitkan atau membuat orang jadi terluka, menurut saya sih nggak apa-apa. Dari diri kita sendiri harus tahu batasannya," pungkas Rio Dewanto.