Fimela.com, Jakarta Tak bisa disangkal lagi, anak-anak LDR adalah pejuang cinta yang hebat. Mereka kuat, karena terbukti mampu bertahan menghadapi rintangan dari jarak yang menghadang.
Jarak yang ada selalu menimbulkan rindu, dan rindu adalah rintangan lain lagi yang pasti dirasakan para pejuang LDR. Meski memang, rindu bisa menyerang siapa saja, nggak cuma pasangan LDR. Tapi kalau anak LDR, nahan rindunya akan lebih lama karena pertemuan itu nggak mudah mereka dapatkan, kan?
Banyak sekali drama yang terjadi di "panggung" hubungan jarak jauh alias LDR. Dari saat berjauhan, menjelang pertemuan, saat bertemu, dan saat kembali berpisah. Kamu yang sedang menjalani LDR pasti familiar dengan momen-momen ini!
Drama saat berjauhan: sudah pasti, rindu! Namanya juga anak LDR, rela nggak rela harus direla-relain deh ke mana-mana dan ngapa-ngapain sendirian, bahkan ketika yang lain bawa pasangan. Paling tiap lihat orang pacaran, bawaannya jadi sedih terus merenung di pojokan kamar. Lalu mengadu ke pacarnya yang jauh itu, "aku rinduuuu...."
Drama saat menjelang pertemuan: mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan. Uang, sudah pasti. Anak LDR butuh uang lebih untuk bisa membeli sebuah temu. Demi tiket kereta atau pesawat, mereka rela menolak ajakan main dari teman selama berminggu-minggu. Selain itu, waktu juga harus dipertimbangkan. Menyocokkan jadwal itu perlu, dan nggak jarang, lho, kompromi waktu temu jadi ajang kecemburuan "ngapain? biar nggak bentrok sama yang lain ya?"
Drama saat pertemuan: stasiun, bandara, adalah dua lokasi yang paling banyak merekam betapa kencangnya degup jantung seorang kekasih menanti datangnya sang pujaan hati. Senyum bahagia yang tak tertahankan serta peluk yang haru biru, tumpah ruah di hadapan pintu kedatangan!
Drama saat perpisahan: peluk itu nggak lagi diiringi dengan senyum yang berseri-seri, tapi wajah dengan ekspresi sedih dan penuh harap agar bisa segera bertemu lagi. Nggak jarang, peluk tersebut diiringi air mata.
Ayo, yang pejuang LDR, benar kan kalian mengalami drama-drama seperti itu?