Fimela.com, Jakarta Hampir 10 bulan sudah kasus kematian Wayan Mirna Salihin dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso bergulir. Sudah puluhan kali Jessica disidangkan, dan beberapa kali ia terlihat tak bisa menahan air matanya. Ya, 10 bulan tak bisa menghirup udara bebas lantaran harus tinggal di rumah tahanan (rutan), tentu saja Jessica merasa tersiksa.
Tangisannya pun pecah saat ia membacakan pledoi atau nota pembelaan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016). “Saya ingin berteriak kalau saya ini tidak membunuh Mirna. Tapi, saya hanya bisa menerima perlakuan mereka,” jelas Jessica.
Saat itu, Jessica menceritakan kesedihannya menerima perlakuan tak menyenangkan dari orang lain yang menyebutnya sebagai pembunuh berdarah dingin. Bukan cuma sekali, tangis Jessica pun pecah saat ia membacakan duplik, yakni jawaban atas replik, Kamis (20/10/2016).
Dalam keterangannya Jessica merasa sering kali di fitnah, fitnah terbaru yang diterimanya adalah soal foto ruang tahanan mewah yang ia tinggali, padahal menurut Jessica ruangan itu adalah ruangan serbaguna untuk kegiatan kerohanian. “Beberapa kali dalam ruang sidang pada saat mendengar beberapa keterangan saksi maupun ahli saya ingin menangis karena tidak mampu mendengar kesaksian-kesaksian bohong,” jelas Jessica ketika membacakan duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2016).
“Pada saat saya tenang dan tidak berekspresi saya disebut pembunuh berdarah dingin. Pada saat saya berekspresi dengan tersenyum ataupun menangis itupun dipermasalahkan,” tambah Jessica. Jessica pun mengaku serba salah lantaran apapun yang dilakukannya selalu dinilai salah oleh jaksa penuntut umum.
“Dan yang menyedihkan lagi kenyataan kalau saya masih bernafas pun menjadi hal yang dicemooh oleh jaksa penuntut umum. Lalu saya harus bagaimana? Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan, kalau saya boleh memilih saya akan memilih untuk tidak di fitnah,” ujar Jessica.
Sementara itu, kembaran Mirna, Sandy Salihin sempat memberikan komentar soal tangisan Jessica, menurutnya tangisan Jessica adalah hal yang aneh dan terlalu dilebih-lebihkan. “Kalau memang dia mau nangis kenapa nggak dari dulu dari hari Mirna meninggal sampai kemudian dijadikan tersangka. Kalau memang merasa nggak bersalah kenapa dia nggak ngomong ke saya atau ke keluarga saya,” tutur Sandy saat hadir dalam sidang ke-28 Jessica Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).
Tak hanya Sandy, suami Mirna, Arief Soemarko mengaku curiga dengan air mata Jessica. "Minggu depan (bisa saja) dia (Jessica) nangis, iya kan lucu mungkin dia mau mencari simpati publik,” tuding Arief. Kamis, 27 Oktober 2016, nasib Jessica akan ditentukan. Majelis hakim akan menjatuhkan vonis perkara kematian Wayan Mirna Salihin dengan Jessica Kumala Wongso sebagai terdakwa tunggalnya.