Fimela.com, Jakarta Pertemuan Fajar Endra Taruna alias Jarwo, gitaris band Naif dan Noni Ara Mangkudisastro dalam sebuah pekerjaan. Saat itu Noni bekerja pada sebuah penyelengara acara (event organizer (EO), sedangkan Naif sebagai talent. Saat itu ada kegiatan Tour Kampus to Kampus, salah satunya talent-nya Naif pada 2003 silam. Meski begitu, Noni tak berinteraksi dengan personel Naif.
"Lalu, ada event sewindu Naif Band ke-8 di kolam renang Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada 2003. Aku dan Jarwo mulai berkomunikasi, tapi hanya sebatas basa-basi biasa dan hanya beberapa kata," kata perempuan kelahiran 28 Februari 1976, kepada Bintang.com, dalam perbincangan lewat aplikasi WhatsApp, Kamis (20/10/2016).
Pasca acara tersebut, Noni ikut lagi sebagai EO dalam acara tur Naif. Dalam acara itu, Noni pun tak ngobrol dengan personel Naif. Ia hanya bertegur sapa dengan Pepeng, drummer band tersebut karena masih ingat dengan Noni dan Pepeng cerita jika ia sudah punya anak. Setelah beberapa kali ikut tur bareng, Noni diminta kerja di Naif sebagai finance dan dan administrasi di kantor Naif.
"Akhirnya, aku keluar dari tempat kerjaku dan gabung di management Naif. Selain itu, aku juga sempat menjadi Asisten Manager saat posisi Manager Naif dipegang oleh Emil," jelas Noni.
Sebagai salah satu karyawati di Naif, Noni diperlakukan seperti adik oleh mereka dan dianggap seperti 'laki-laki'. Ia pakai rok ke kantor justru ditertawakan mereka. Sampai suatu saat Noni berniat keluar dari Naif. David, sang vokalis, membujuk Noni agar tak keluar.
Emil, bassis, malah sambil bercanda mengatakan Noni sudah 'dikutuk' Naif. Sementara Pepeng sadar jika suatu saat Noni akan keluar, dan mereka berdua farewell ngobrol dan makan di Plaza Senayan.
"Mas Jarwo baik-baik aja, tapi setelah itu ia justru melamar aku," kenang Noni.
What's On Fimela
powered by
Menikah di Bali
Suatu hari lelaki kelahiran Jakarta, 24 November 1974 itu meminjam flashdisk Noni. Ia lalu ke studio dan keluar membawa flashdisk yang berisi dua buah lagu. Ia lalu menyerahkan kembali flashdisk itu pada Noni.
"Mas Jarwo mengatakan ada dua lagu untuk aku. Satu lagu instrumental dan satu lagi lagu dengan dengan vokal suara Mas Jarwo. Aku cuma dengerin tanpa tahu maksudanya apa," kata Noni tertawa.
Meski mengaku tak berpacaran, hanya saja Jarwo sempat rajin mengirim pesan singkat puisi. Noni menduga itu bentuk rayuan Jarwo padanya. Noni hanya tertawa-tawa saja karena di Naif mereka merasa seperti saudara dan kerjanya sering bercanda.
"Sampai akhirnya ia mengajak aku untuk serius. Mas Jarwo tipe pendiam dan cuek. Kami justru berinteraksi saat berargumentasi masalah kantor atau saat cela-celaan bareng begundal (crew Naif). Enggak pernah mengira akan berjodoh," jelas Noni.
Satu hal yang membuat Noni jatuh cinta dengan Jarwo, karena ia tak pernah marah atau menuntut sesuatu dari Noni. Jarwo 'jawa' banget dan tak neko-neko. Istilahnya, lanjut Noni, kalau ia menyediakan makanan dan Jarwo tidak makan, sebagai istri ia harus sadar diri dan proaktif memenuhi kebutuhannya.
"Mas Jarwo berhasil bikin aku takut kualat. Hidup dengan beliau adalah bermain dan bersenang-senang. Seringnya, kami keliling Jakarta naik motor, nongkrong di taman, di pasar, di pinggir jalan, di kampung-kampung nelayan. Nikmatin hidup aja," tutur Noni.
Bertempat di Bali, di sebuah pantai mereka resmi menikah delapan tahun lalu. Tema resepsi alam, pesta taman, dan sunset dinner. Noni sendiri tak pernah berpikir berumah tangga dengan orang Indonesia. Noni biasanya punya hubungan dengan orang bule karena ia menganggap biasa ceplas-ceplos.
"Baru kali ini punya pasangan orang Indonesia, kalem pula hehe," tutur Noni.
Klinik dan Sekolah Gratis
Sebagai istri, Noni harus banyak eling. Ia banyak belajar dari Naif dan salut atas bangga atas soliditas para personelnya. Dari dulu saat masih kerja di Naif sampai saat ini Noni mengaku jarang menonton Naif. Selain merasa aneh, apalagi mereka punya banyak fans.
"Sekarang kalau ikut suami show paling aku iseng bikin video dokumentasi Naif untuk di upload di YouTube sebagai kenang-kenangan untuk anak-cucu personel Naif dan Begundal . Menurutku, Naif dan Begundal adalah saudara yang asyik buat hahahihi," jelas Noni.
Kapan saja ada waktu kosong, Jarwo dan Noni mengusahakan untuk libur bersama. Mereka sering libur berdua karena anak-anak mereka ikut ke nenek mereka.
"Suami tipenya suka petualang. Misalnya, kami sedang driving berduaan di Jakarta, tiba-tiba suami ada ide ke luar kota, ya kita langsung jalan saat itu juga dan nggak bawa baju ganti. Kalau malas tidur di hotel, ya tidur di pinggir jalan atau di pom bensin aja," kata Noni.
"Atau juga, misalnya, hari ini dapat kabar kalau beberapa hari ke depan Naif libur, ya, kita langsung pesan tiket pesawat hari itu juga. Besoknya langsung kabur terbang ke suatu pulau," sambung Nono tertawa.
Sebagai pasangan yang telah menikah selama delapan tahun, Noni dan Jarwo punya resep sendiri untuk menjaga keharmonisan rumah tangganya. Salah satunya banyak bersyukur dan menabung.
"Semua nikmat yang sudah diberikan Allah harus dititipkan kembali ke Allah. Sebagai perempuan aku harus tahu fitrahnya. Jangan rewel, jangan merasa kurang, terima aja, jangan foya-foya, jaga martabat dan harta suami. Setiap malam sebelum tidur pasti minta maaf ke suami. Kalau kata suamiku; jangan mikirin duit, jangan ngejar duit, jangan terikat duniawi dan tetap sederhana. Yo wis, karena nasihatnya baik aku nurut aja," papar Noni.
Setelah memiliki taman bacaan untuk anak-anak dan warga di sebuah desa di Jawa Barat dan taman bermain tercapai, cita-cita lain yang ingin diwujudkan Noni dan Jarwo adalah klinik pengobatan gratis, terutama untuk manula dan sekolah gratis di desa.
"Tolong bantu doa ya," harap Noni Ara Mangkudisastro.