Fimela.com, Jakarta Move on tidak bisa terjadi dalam satu kedipan mata. Bagi sebagian orang, move on butuh perjuangan mati-matian. Move on, barat keterampilan yang perlu dilatih sampai kamu handal dalam bidang tersebut.
Ada tahapan-tahapan yang harus kamu hadapi sebelum terbiasa tanpa kehadirannya. Mungkin susah pada awalnya, tapi kamu pasti bisa melewatinya. Syaratnya, teguhlah pada pendirianmu untuk melanjutkan hidup dan meninggalkan segala kenangan itu.
Beberapa pasangan berpisah dengan masalah yang masih 'menggantung'. Kalau pada kasusmu begitu, tidak perlu mencari-cari alasan untuk bertemu dengannya atas nama mencari kejelasan. Yang berakhir, biarlah berakhir. Kalau perlu, block saja semua media sosialnya dari akunmu agar kamu tak melihatnya lagi walaupun di dunia maya.
Tidak perlu memikirkan anggapan orang lain atau si mantan bahwa kamulah yang tersedih dari perpisahan kalian. Kalau memang begitu adanya, kenapa tidak dibiarkan saja? Orang-orang tidak akan mempedulikan itu lagi ketika mereka melihat kamu kembali berbahagia. Hapus juga foto-foto berdua yang ada di ponselmu. Intinya, hapus lah sisa-sisa kebersamaanmu dengannya.
Sementara kamu masih merasa rapuh karena perasaan itu, sebisa mungkin jangan biarkan dirimu sendirian, apalagi tidak melakukan apa-apa, demi meminimalisir kemungkinan kamu akan mengingatnya dan kembali memikirkan apa yang terjadi sampai kalian harus berpisah. Habiskan waktumu sebanyak mungkin bersama teman-teman, keluarga, dan untuk bereksplorasi hal-hal lain. Move on berawal dari disktraksi yang berkesinambungan, sampai kamu bisa menerima dan menyadari hidup kamu baik-baik saja meski tanpa dia.