Fimela.com, Jakarta Belajar membaca dan menulis di gedung sekolah yang bagus dengan berbagai fasilitas keren, hmmm, tentunya tak semua anak-anak bisa merasakan hal tersebut. Apalagi untuk mereka yang tinggal di daerah pedalaman, bisa membaca sebuah buku cerita saja rasanya sudah sangat menyenangkan.
Keterbatasan itulah yang membuat Srii Herawati dan Bidan Andi Hastina tergerak untuk membangun Pustaka Desa Tanammawang. Kisah kedua wanita dari Sulawesi Selatan ini kini tengah menarik perhatian netizen setelah pemilik akun Facebook Abd Fajar M menulis kisah tentang keduanya.
“9 Oktober 2016, telah terlahir kedunia literasi Indonesia, Pustaka Desa Tanammawang. Di inisiasi oleh seorang perempuan tangguh yang terkenal berhati mulia mendampingi desanya Srii Herawati dan dibantu oleh Bidan Andi Hastina,” tulis Abd Fajar M. Fajar pun menceritakan bagaimana anak-anak yang berada di Desa Tanammawang, Kecamatan Bontoramba Jeneponto terlihat sangat antusias sekali ketika melihat kehadiran buku-buku baru yang bisa mereka baca.
“Ketika ingin berkunjung kesana (Desa Tanammawang) mesti melewati jalan-jalan yang sunyi, diapik dengan gunung-gunung kecil serta sawah-sawah pedesaan. Desa ini berdekatan dengan Kabupaten Gowa, waktu tempuh membutuhkan 40 sampai 60 menit dari jalan poros Jeneponto. Membutuhkan kegigihan prinsip untuk mewujudkan ini,” cerita Abd Fajar M.
Fajar juga sempat menceritakan pengalamannya berkunjung ke desa yang dimana anak-anaknya memiliki kemauan yang kuat untuk belajar dan terus belajar tersebut. “2 minggu yang lalu saya berkunjung kesana, tiba diwaktu senja yang mulai gelap. Membawa beberapa buku yang tidak seberapa. Satu jam berada disana dengan hidangan kue yang nikmat, janji diutarakan, dan hari ini ditepati,” tulis Fajar.
“Buku-buku akan tiba sesegera mungkin, atas bantuan beberapa dermawan yang tak bisa saya sebutkan namanya. Semoga kita lekas memulihkan penyakit buta aksara dan meningkatkan minat baca,” cerita Fajar. Sama seperti Fajar, Srii Herawati dan Bidan Andi Hastina juga tentunya berharap bahwa tidak ada lagi anak-anak yang tak dapat membaca dan menulis.