Beberapa hari lalu, Titing Suryana Sarani melalui kuasa hukumnya, Djamaluddin melakukan somasi pada Marissa Haque. Kasus ini berawal dari kontrak kerja yang telah disepekati antara kedua belah pihak. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Begitu juga dengan bayaran yang disepakati. Dua acara telah disepakati, dan hingga akhirnya salah satu tempat dibatalkan oleh pihak Titing. Karena uang Rp. 20 juta tidak dikembalikan, Titing melakukan somasi. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Marissa Haque dalam jumpa pers dikediamannya, Selasa (11/10) sore mengatakan, bahwa masalah dengan Titing bukan hanya perkara uang. Baginya, ini merupakan sebuah pembelajaran. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Masih berdasarkan Marissa, setelah datang somasi, Marissa kerap mendapat teror melalui asistennya, Ine. Dan kerap dihubungi saat tengah malam. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Dia suka meneror tengah malam, dia nggak mau kirim sms atau WA," tutur Ine dalam konferensi pers yang digelar di Kediaman Marissa Haque, Selasa (11/10/2016) di Bintaro, Tangerang Selatan. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Marissa Haque berniat mengembalikan dengan cara mencicil. Ini sesuai kesepakatan bersama kuasa hukum Titing. Meski dilarang membayar, Marissa tetap akan membayarnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Geram dengan ulah Titing Suryana Sarani, Marissa Haque hari ini Rabu (12/10) berniat melaporkannya ke KPK. Pelaporan atas dugaan gratifikasi yang dilakukan Titing dan Event Organaizernya. (Deki Prayoga/Bintang.com)