Fimela.com, Jakarta Gadis cantik bersuara merdu ini mungkin dulu lebih dikenal sebagai penyanyi cilik. Namun melihat semua hal yang terdapat dalam dirinya saat ini, Angel Pieters telah tumbuh menjadi seorang solois yang matang.
***
Masa-masa Idola Cilik telah berlalu bagi pemilik nama Angelica Martha Pieters tersebut. Saatnya move on, Angel terus berkembang dan banyak belajar seiring jam terbangnya sebagai penyanyi profesional.
Menjaga eksistensi sebagai jebolan ajang pencarian bakat, di sisi lain juga perkara tak mudah. Kualitas, attitude yang baik serta aura bintang lah yang menjadi penentu. Dan Angel Pieters terus berprogress untuk mencapai arah itu.
Impian tersebut diwujudkan Angel melalui keputusannya menimba ilmu di Negeri Paman Sam. Selama 1 semester di Amerika, Angel makin menyadari betapa banyak hal yang bisa ia pelajari untuk lebih memahami musik dan dunia tarik suara.
Namun jalan Angel Pieters menuju ke sana tak semulus yang dibayangkan. Mendaftar Berklee Achievement Scholarship, pelantun Misteri Cinta itu sempat mengalami masa melelahkan saat harus pulang pergi ke Jakarta dengan waktu penerbangan yang tak sebentar.
"Aku emang dari dulu pengen banget ambil summer course yang di Berklee. Lima minggu awalnya. Begitu sampai sana, dengan drama yang cukup panjang karena mesti bolak-balik ke Jakarta dua kali, apek banget, 21 jam flight. Tapi puji tuhan begitu sampai di sana aku dapat Berklee Scholarship Achievement Program. Dan di situ aku bener-bener suprpised banget karena aku merasa they really appreciate what I have," ungkap Angel Pieters kepada Bintang.com.
Bahkan selama mengenyam pendidikan di sana, Angel sempat tak ingin kembali dan ingin terus belajar. Namun ia juga tak ingin menunda karya-karya yang sudah terbersit dalam benaknya. Justru pelajaran yang ia dapat sangat menunjang dirinya untuk menjalani kariernya kini.
Angel Pieters menularkan visi dan cerita menarik mengenai belajar di tempat para penyanyi hebat seperti Charlie Puth di sana. Ia juga mengungkap rencana album yang sudah mulai ia persiapkan kepada Riswinanti, Adrian Putra dalam sesi wawancara eksklusif Bintang.com. Simak petikan wawancara selengkapnya di sini.
What's On Fimela
powered by
Belajar dari yang Terbaik
Di industri musik yang kini makin terbuka, menjaga kualitas adalah hal esensial bagi seorang penyanyi atau musisi. Angel Pieters sebagai generasi muda juga menyadari hal ini, dan hal itu membuatnya terpacu untuk terus beradaptasi dan berkembang.
Berawal dari antusiasmenya untuk belajar, Angel mampu mendapatkan beasiswa dari Berklee School of Music, Amerika Serikat. Kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang hebat tak disiakan penyanyi 19 tahun tersebut. Banyak pengalaman dan pelajaran berharga yang ia petik selama studinya di sana.
Bagaimana awalnya Angel Pieters bisa menimba ilmu di Amerika Serikat?
Jadi aku emang dari dulu pengen banget ambil summer course yang di Berklee, yang 5 minggu itu awalnya. Cuman mikir kayanya nggak bakal sempet untuk ikut. Karena aku juga orangnya suka belajar, untuk musik forever aku akan eksplor terus karena musik itu luas sekali.
Apa yang membuat Angel memilih Berklee?
Kebanyakan penyanyi yang aku suka itu dari Berklee. Kaya Quincy Jones, John Mayer bahkan Charlie Puth sekolahnya di sana. Jadi aku pengen banget bisa mengambil edukasi formal buat musik.
Pernah terpikir tidak sempat, bagaimana akhirnya bisa berangkat?
Kemarin ini bener-bener maksain banget ya, harus pergi tahun ini. Karena kalau nggak tahun ini nggak akan pergi-pergi lagi. Kebetulan aku nggak jadi ambil yang 5 minggu, tapi yang 1 semester.
Bagaimana rasanya awal-awal belajar di sana?
Begitu sampai sana, dengan drama yang cukup panjang karena mesti bolak-balik Jakarta dua kali karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Capek banget, penerbangannya lama, 21 jam. Tapi puji Tuhan begitu sampai di sana aku dapat Berklee Scolarship Achievement Program. Dan i situ aku bener-bener suprpised banget karena aku merasa they really appreciate what i have. Dan saat aku tes nyanyi dan lihat CV aku mereka bilang bahwa aku layak untuk dapat beasiswa. Jadi memang panjang perjalanannya.
Kesannya selama 1 semester belajar di Berklee?
Seru banget, nggak pengen pulang arena aku baru sekali ini ada di lingkungan yang semua orangnya suka musik. Dan aku merasa energinya beda banget, positif banget dan ketemu orang dari berbagai negara. Ada teman juga namanya Saifa dari France Guiana, Amerika Selatan. Dia adalah sahabat aku, dia juga penyanyi dan suaranya oke banget. Di situ aku bisa share banyak hal dengan temanku, dan mereka dengerin musisi-musisi yang sebelumnya pernah aku dengarkan, terus mereka juga share a lot of things, culture yang berbeda-beda karena ternyata culture itu ngefek banget. Terus ada kelas teori juga. Kalau dulu aku Cuma tahu chord E minor, sekarang aku tahu cara ngitung majorrnya yang formal yang basic dan hal yang nggak pernah aku pelajari sebelumnya.
Kalau sama si Cassandra McKinley ini aku tertarik bekasan sekal di sini dia ngajarin aku kalau nyanyi ga sekedar nyanyi dan aku curhat banyak, dia asyik banget. Jadi ga sekedar ngajarin nyanyi dan pernapasan, bla bla bla, tapi dia ngajari aku kalau bernyanyi you have to be real. Dari situ aku nemuin kaya satu momen aku merasa dia membuat tingkat kedewasaanku di musik semakin bertambah.
Spirit Baru Angel Pieters
Belajar banyak hal, terutama dari Berklee yang notabene merupakan salah satu sekolah musik terbaik tentunya membawa berbagai perubahan dalam diri Angel Pieters. Tak hanya dari segi teknik, ia juga semakin matang sebagai performer yang utuh.
Perubahan itu coba ia aplikasikan dalam karyanya. Dalam waktu dekat, Angel Pieters mulai fokus untuk menggarap album studionya yang telah lama diidamkan.
Momen apa yang sangat diingat ketika belajar di Berklee?
Waktu itu pas terakhir aku ikut proficiency kan, jadi satu sementara ada tes akhir aku dites harus bawain tiga lagu. Satu klasik, Italia, itu lagu wajib, satu aku boleh milih. Awal aku masih lagu yang I’m really good at gitu. Jadi kaya lagu-lagu yang Whitney Houston, Beyonce. I gave twenty songs dan semuanya dicut. Ga boleh. Alasannya menuut dia ini ga challenging. Aku akhirnya nemuin satu yang very old song. Lagunya ternyata di lagu ini aku berhasil menyanyikannya.
Perubahan apa Angel alami setelah belajar di sana?
Aku merasa lebih real, lebih jujur, lebih sincere. Dan kerasa banget dengan nyanyi aku.
Menjadi spirit baru bagi Angel Pieters?
Banget. Apalagi aku started singing so early. Dari umur lima tahun. Dari situ setiap hari pasti selalu ada yang berhubungan dengan nyanyi. Tiap minggu keluar kota, dll. Empat bulan ini refreshing banget. Inspirasi baru. Ini menyadarkan kembali, ini bukan sesuatu yang kaya gitu aja. Aku lebih passionate lagi. Aku menemukan banyak hal lagi. Aku mengeksplor lebih banyak lagi.
Bagaimana dengan album Angel Peters sendiri?
Aku dari dulu pengen banget, tapi ga kesampaian. Bukan nggak kesampaian, Cuma nggak tahu kenapa pasti selalu ada kesibukan lain. Tapi maksudnya nyanyi ada terus, project musical, ini itu. Dari dulu juga aku belum siap.
Sejauh mana progressnya? Ada rencana kolaborasi dengan musisi lain?
Pasti kolaborasi dengan banyak musisi karena aku belum bisa handle everything sendiri. Konsep masih belum, masih brainstroming. Mungkin tahun ini atau tahun depan.
Ingin membuat album yang seperti apa?
Maksudnya aku mau album aku menjadi identitas aku. Ak ga mau asal. Aku mau itu menunjukkan siapa aku sebenarnya. Aku nggak mau produce cuma karena mencari popularity. I am not rasdy. Makanya aku eksplor, mau cari pengelaman yang banyak, cari karakter. Buat aku lebih banyak lagi. Biar ga cuma tampil aja tapi juga bisa jadi musisi di kemudian hari.