Good News Today: Kantong Plastik, Hasil Laut, Transportasi

Ega Maharni diperbarui 10 Okt 2016, 17:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Plastik berbahan biomassa yang mudah terurai di tanah atau yang biasa disebut sebagai bioplastik segera akan menjadi salah satu standar dalam kriteria produk kantong plastik ekolabel.

Seperti yang dikutip Antara, "Jajak pendapat untuk revisi SNI (Standar Nasional Indonesia, red.) kantong plastik ini sedang dilakukan di BSN (Badan Standarisasi Nasional,red.). (Jajak pendapat) terakhir akan dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2016," kata Kepala Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Noer Adi Wardojo di Jakarta, Jumat.

Ia memperkirakan penetapan Rancangan Standar Nasional Indonesia pada bulan November 2016 jika tidak ada tanggapan negatif dari BSN. 

Atase Perdagangan KBRI Madrid dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona berpartisipasi dalam pameran produk hasil laut dan hasil laut yang dibekukan yaitu "Seafood and Frozen Seafood Exposition Ke-18" di Kota Vigo, Spanyol, sebagai upaya menembus pasar Eropa.

Keterangan KBRI Madrid yang diterima Antara London, Minggu, menyebutkan pameran terbesar kedua di dunia untuk produk hasil laut yang diadakan Konfederasi Industri Perikanan Spanyol (Conxemar) dibuka Menteri Negara Perikanan Spanyol, Andres Hermida dan Walikota Vigo, Abel Caballero, itu diikuti 583 perusahaan dari 156 negara dan dikunjungi oleh 30.020 pembeli internasional dan profesional.

Presiden Conxemar, Jose Luis Freire, menyebutkan pameran tahun 2016 lebih sukses dibandingkan tahun 2015, yang terlihat dari jumlah peserta dimana tahun 2015 hanya diikuti 520 perusahaan dari 105 negara, dan dikunjungi hanya oleh 27.000 buyers. Selengkapnya di sini

Kepadatan lalu lintas yang semakin meningkat di Kota Yogyakarta mendorong pemerintah kota tersebut mulai memikirkan pembangunan transportasi massal non-jalan raya yaitu "mass rapid transit" (MRT).

Seperti yang dikutip Antara, "Sudah waktunya memikirkan moda transportasi massal non-jalan raya untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas yang terjadi sekarang. Bisa mass rapid transit (MRT) atau light rail transit (LRT)," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Hario Yudho di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak dapat merencanakan pembangunan moda transportasi massal tersebut seorang diri karena wilayah administratif Kota Yogyakarta terbatas dan tingginya tingkat aglomerasi perkotaan di wilayah DIY. Selengkapnya.

What's On Fimela