Ada Bulan Budaya Islam di Philadelphia

Henry Hens diperbarui 09 Okt 2016, 16:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Sejak tragedi 9/11 pada 2001 lalu memunculkan fenomena islamofobia di Amerika Serikat (AS). Warga AS yang masih trauma dengan tragedi tersebut mengidentikkan orang Islam ata muslim dengan teroris. Anggapan itu terus berusaha dirontokkan oleh para muslim di negeri Paman Sam tersebut. Salah satunya di Philadelphia.

Muslim Philadelphia merasa penting untuk menyebarkan pemahaman tentang Islam untuk banyak orang termasuk masyarakat non muslim.Seperti dilansir dari republika, hal ini merupakan pesan dalam pembukaan Bulan Budaya Islam 2016 yang digelar seiring dengan perayaan tahun baru Hijriyah atau 1 Muharram, beberapa hari lalu.

Acara pembukaannya menayangkan film Bilal: A Legend Breaks Free yang menceritakan sejarah Rasulullah SAW. Selain itu ada pertunjukan musik dan tari dari Tanoura Mesir. "Sebagai bentuk perayaan Bulan Budaya Islam kami ingin memberikan hadiah untuk masyarakat. Islam yang mempengaruhi banyak karya seni di dunia ini," tutur Maria Kenya seperti dikutip dari Philadelphia Tribune..

Acara tersebut dikemas inklusif dan turut mengundang warga non-muslim. Warga Philadelphia Utara Zahir Abdul Majhid mengaku banyak orang kurang tahu tentang perilaku muslim sesungguhnya. Banyak yang justru terjebak dengan konsepsi yang salah.

"Muslim kerap dianggap teroris. Padahal, muslim yang terlibat dalam kekerasan itu paling hanya satu persen. Sebagian besar muslim justru sama sekali tidak terlibat dalam gerakan seperti itu," jelas Zahir. Di Philadelphia, gaya hidup muslim telah memberi pengaruh yang besar pada kaum pria meski mereka non-muslim.

Jenggot panjang, celana pendek dan syal telah menjadi tren populer di sana. Sebagian pria Philadelphia bahkan menamakan gaya jenggot yang disunahkan dipelihara oleh Nabi Muhammad dengan 'jenggot Philly' atau 'Sunni'.
Ada juga yang menyebutnya dengan jenggot Freeway atau jenggot muslim, dan juga jenggot Philly Barat.