Fimela.com, Jakarta Pepatah sudah jatuh tertimpa tangga sepertinya begitu pas dengan apa yang tengah dilakoni Gatot Brajamusti sekarang ini. Kasus pesta narkoba yang menjeratnya ternyata tak terhenti. Malah, beberapa tindak kriminal lain mulai menyeruak.
Selain narkoba, Gatot Brajamusti juga ditengarai memiliki senjata api ilegal yang diiringi oleh kasus pemerkosaan dan pelecehan seksual. Adalah CT, satu korban Gatot Brajamusti yang mengaku diperkosa beberapa tahun lalu.
Layaknya bola panas yang menggelinding ke segala arah, begitu pula kasus yang menyeret Gatot Brajamusti ini. Reza Artamevia yang semula merupakan pengikut Gatot pun berbalik menyerang dengan membuat laporan tentang penipuan.
"Ya kita serahkan. Cuma masalahnya sekarang itu kan dari (kasus) narkoba terus ke senpi kok ke pelecehan. Ada apa ini?" tanya Sultan Saladin, kerabat Gatot Brajamusti di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (7/10).
Semenjak penangkapan yang dilakukan pihak berwajib di Mataram, Lombok, NTB, Sultan Saladin sudah mencurigai adanya skenario tingkat tinggi yang menimpa Ketua PARFI tersebut. Ada kesan bahwa Gatot dijebak dan dihancurkan.
"Makanya, saya bilang ada apa? Siapa punya skenario? Ada kesan seperti itu (dijebak), kan saya ada di sana (Lombok). Ada sampai dia tertangkap juga. Saya tetap di situ," lanjutnya.
Sultan sendiri tak pernah tahu perihal penggunaan aspat yang ditengarai sebagai sabu tersebut di padepokan yang berada di Sukabumi itu. Apalagi ketika kasus merember ke beberapa tindak pidana lainnya.
"Kalau soal dia (Gatot Brajamusti) pemakai narkoba emang indikasi ke sana nggak kepikir, nggak dapet lah dan masalah yang sekarang ini dari narkoba ke senpi ke pelecehan seksual, nah ini dipertanyakan juga kenapa? Kalau yang ditanya soal pengetahuan selama di padepokan dia, nggak pernah melihat hal yang aneh," tukasnya.