Fimela.com, Jakarta Ni Ketut Sianty sempat tidak percaya atas kematian putrinya, Wayan Mirna Salihin. Kematian putrinya itu sangat tiba-tiba. Yang membuatnya sampai saat ini masih berduka, mengetahui putrinya meninggal secara tidak wajar, dibunuh dengan cara diracun.
Terlebih tersangka yang kini sebagai terdakwa pembunuh Mirna adalah sahabat putrinya sendiri, Jessica Kumala Wongso. Kini yang diharapkan Ni Ketut Sianty adalah sebuah keadilan.
Ia yang meyakini putrinya dibunuh Jessica, meminta agar hakim menghukum Jessica seberat-beratnya. "Saya sangat yakin Jessica yang bunuh putri saya. Karena saya seorang ibu," kata Ni Ketut Sianty kepada Bintang.com, Rabu, 5 Oktober 2016 sat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Menyoal kenangan bersama Mirna, Ni Ketut mengatakan terlalu banyak kenangan manis bersama putrinya tersebut. Mirna lahir pada 30 Maret 1988. Beberapa waktu setelah Mirna terlahir di dunia, lahirlah Made Shandy Salihin. Mirna dan Shandy kembar identik.
Mirna dan Shandy begitu mirip sampai banyak orang yang suka keliru memanggil kedua putrinya itu. “Waktu kecil sangat mirip sekali dan banyak yang salah sebut. Hanya saya sebagai ibu yang bisa membedakan. Kalau Mirna itu bulat bentuk mukanya dan Shandy lonjong,” kata Ni Ketut Sianty.
Sebagai kembar identik, Mirna dan Shandy memiliki hobi yang sama, yakni olahraga ekstrim. “Mereka senang main bola, renang, dan olahraga yang ekstrim gitu kaya bungee jumping, bawa mobil. Untung ada pacarnya yang menjaga,” tuturnya seraya tersenyum.
Hanya saja kalau urusan busana, Mirna dan Shandy memiliki perbedaan. “Setelah dewasa selera mereka berbeda, kalau Mirna senang mengenakan kemeja, sedangkan Shandy kostum yang santai,” ujarnya.