Fimela.com, Jakarta Jika biasanya dipinggir-pinggir jalan kamu akan sering melihat para pria berjaket hijau tengah asyik ‘memainkan’ handphone mereka, maka sepertinya kemarin, Senin (4/10/2016) terasa sangat berbeda. Ya, kemarin, 1.000 hingga 1.500 pengemudi Gojek dari Jabodetabek melakukan aksi damai di Kantor Pusat PT Gojek Indonesia di Kemang Selatan.
Dalam selebaran pernyataan driver Gojek kepada PT. Gojek Indonesia yang disampaikan kemarin, para pengemudi Gojek memberikan 7 poin penting sebagai tuntutan mereka. Pertama, menuntut dan meminta PT Gojek Indonesia untuk menghapus PERFORMA yang menyulitkan driver untuk mencapai bonus.
Kedua, menuntut PT. Gojek Indonesia untuk membuat payung hukum yang independent dari keluhan driver. Ketiga, Menuntut PT. Gojek Indonesia untuk transparansi dalam setiap kebijakan dan sistem yang dibuat PT. Gojek Indonesia. Keempat, menuntut PT. Gojek Indonesia untuk lebih menstabilkan sistem menjadi lebih baik (tidak sering eror).
Kelima, Menuntut PT. Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan peraturan yang sewajarnya. Keenam, menuntut PT Gojek Indonesia untuk menghilangkan sistem SUSPEND yang tidak jelas alasannya. Dan tuntutan yang terakhir atau ketujuh saat demo Gojek kemarin adalah para pengemudi menuntut PT. Gojek Indonesia untuk memberikan kebijakan tarif yang rasional untuk seluruh driver seindonesia.
“Salam kami: aksi damai SOLIDARITAS GOJEK INDONESIA (se-Jabodetabek). Salam satu aspal,” itulah kalimat penutup dalam surat pernyataan driver Gojek saat demo kemarin. Sementara itu, berdasarkan pantauan Bintang.com, hari ini, Selasa (4/10/2016), dibeberapa titik di wilayah Gondangdia, Jakarta Pusat beberapa pengemudi Gojek sudah terlihat kembali mangkal, namun memang tak sebanyak seperti hari-hari sebelum demo berlangsung.