Kisah Cinta Mendiang Orangtua, Jadi Inspirasi Donna Agnesia

Rivan Yuristiawan diperbarui 03 Okt 2016, 06:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Wafatnya sang ayah, Edwin Yoseph Wayong, Jumat (30/9/2016) memang menggores hati Donna Agnesia dalam kesedihan. namun Donna berusaha untuk tidak larut dalam kesedihan tersebut. Kini ia sudah mulai bangkit dan berusaha menerima kenyataan, kedua orangtuanya sudah tiada. Sebelumnya, ibunda Donna Agnesia wafat pada Desember 2015.

Meski sudah tiada, namun kisah cinta kedua orangtuanya menjadi inspirasi Donna Agnesia. Selama menjalani pernikahan, Donna mengaku orangtuanya sangat menjaga ikatan suci mereka.

"Mereka menjaga janji sucinya sampai maut memisahkan. Usia pernikahan papa mama tahun ini genap 45 tahun. Pasti banyak proses up and down, suka dan duka. Buat kita banyak hal yang dipelajari. Ketika sudah ucapin janji suci, udah enggak bisa dipisah sampai maut memisahkan," ungkap Donna Agnesia di kediamannya di kawasan BSD, Tangerang Selatan, Sabtu (1/10/2016).

Melihat betapa kedua orangtuanya tak bisa dipisahkan, Donna Agnesia bersama keluarga akhirnya memutuskan untuk mengkremasi sang ayah dan kemudian abunya dilarung di tempat yang sama, saat ibunda Donna Agnesia dikremasi.

"Kemarin bicara kumpul dapat masukan akan sama aja sama mama, kremasi. Jadi dilarung sama seperti tempat mama, Senin (3/10/2016) dikremasi," tutur Donna Agnesia.

"Orang bilang papah kehilangan belahan jiwanya, makanya dia juga enggak tahan. Ya itu lah papah dan Mamah," tandasnya.

"Mama saya di pulau Sepa. Jadi kita Larung di sana," tambah Donna.

Rencananya, proses tutup peti dan kremasi akan dilakukan pada Senin (3/10/2016) mendatang sebelum abu jenazahnya di bawa ke pulau Sepa, Kepulauan Seribu untuk di larung.