Fimela.com, Jakarta Ramainya film drama romantis yang menghiasi perfilman tanah air tampaknya tidak mengurangi minta rumah produksi untuk membuat film bergenre horor. Bukan lagi horor esek-esek yang sempat ramai beberapa tahun lalu, SAS films memberikan pengalaman menyeramkan yang berbeda lewat film Rumah Malaikat. Sebuah film berjudul Rumah Malaikat dikatakan Billy Christian selaku penulis sutradara lebih menekankan teror secara psikis pada penikmat film horor tanah air.
"Film ini menghibur dalam genre horor dan ini beda banget sama film horor Indonesia yang biasanya hantu-hantunya tuh nyeremin, kita beda, lebih ke psikologis. Horor psikologis tapi nanti ada juga hantu anak-anak kecil yang menurut saya lebih menyeramkan," ungkap Billy Christian saat ditemui di even Comic Con, Jakarta Convention Center, Sabtu, (1/10/2016).
Dari segi cast pemain, Rumah Malaikat menggunakan artis senior yang identik dengan karakter antagonis sebagai pemeran utama. Nama RoweinaUmboh yang berperan sebagai Maria dipercaya mampu menghadirkan kesan angker sebagai tokoh yang mengidap kelainan secara psikis. Hal tersebut pun dianggapnya sebagai tantangan dalam karir beraktingnya.
"Kalo Saya bilang di sini saya bukan tokoh antagonis, orang yang lebih kejiwaan, jadi beda. Makanya ini sesuatu yang baru buat saya. Bahwa ternyata sosok seorang Ibu Maria itu psycho, jadi something yang beda," tutur Roweina Umboh.
Rumah Malaikat sendiri bercerita tentang kejadian misterius di sebuah panti asuhan yang dipimpin oleh ibu Maria (Roweina) dimana anak panti asuhannya menghilang secara misterius satu per satu. Salah seorang guru, Alexandra (Mentari De Marelle) yang menyadari keganjilan tersebut dengan semakin bertambahnya produk-produk berbahan kulit yang belakangan diketahui berasal dari kulit manusia. Lantas apa hubungannya antara hilangnya anak-anak panti asuhan dengan bertambahnya produk berbahan kulit dari panti asuhan tersebut?
Selain Roweina Umboh dan Mentari De Marelle, beberapa nama lain yang juga turut berperan dalam film Rumah Malaikat antaran lain Dayu Wijanto dan Agung Saga serta puluhan orang anak-anak yang menjadi anak panti asuhan. Jika sesuai rencana, film ini akan ditayangkan serentak pada 24 November 2016 mendatang di bioskop-bioskop tanah air.