Fimela.com, Jakarta Cerita pertemuan pertama Shezy Idris dan Krishna Adhyata Pratama alias Akizz Tafarie pada 2011. Saat itu, Shezy melamar penyiar sebuah radio swasta di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Bersyukur, lamaran Shezy ternyata diterima.
"Saya diterima dan siaran malam bareng dengan Akizz dari jam 21 sampai jam 1 pagi. Nama programnya 'funki love' karena sepanjang siaran semua tentang cinta," kata perempuan kelahiran Jakarta, 6 Oktober 1981 ini kepada Bintang.com, melalui aplikasi WhatssApp, Jumat (30/9/2016).
Selama dua minggu mereka diminta untuk siaran bareng. Mereka bertemu hampir tiap hari, mulai Senin hingga Sabtu. Rutinitas pertemuan itu yang kemudian membuat hubungan mereka semakin lengket, meski sebelumnya keduanya tak saling mengenal. Di mata Shezy, Akizz terbilang orang yang tak romantis, tapi dia bisa jadi pria romatis ketika sedang siaran.
"Akhirnya, kami memutuskan untuk berhubungan, tapi dijalani dengan serius melangkah lebih jauh ke depan, karena kami sudah capek main-main," tutur perempuan yang sempat terpilih sebagai None Cilik Jakarta Barat pada 1986.
Seiring waktu berjalan, lelaki yang bernama asli Krishna Adhyata Pratama berani memutuskan untuk melamar kakak kandung artis Sheza Idris ini. Ia memberanikan diri datang ke kantor papa Shezy, Idris Priyatna, meminta izin untuk melamar putrinya itu. Mendengar ucapan Akizz, Priyatna tentu saja kaget.
"Karena saya belum pernah memperkenalkan Akizz kepada keluarga dan tiba-tiba dia datang memperkenalkan diri sendiri kepada papa saya," kenang perempuan yang namanya makin mentereng sejak main sinetron Luv.
Pernikahan Nekat
Setelah sama-sama merasa cocok dan tak melalui proses pacaran yang lama, Shezy dan Akizz sepakat untuk mengakhiri masa pacaran dengan pernikahan. Shezy menilai keputusannya untuk menikah terbilang nekat.
"Saya dan Akizz enggak pernah kenal sebelumnya dan kami langsung memutuskan untuk menikah. Jadi, kami enggak melewati proses pacaran yang lama. Keputusan besar yang aku ambil memang terbilang nekat, tapi Akizz meyakinkan saya bisa menjadi suami yang baik," papar sulung tiga bersaudara pasangan Idris Priyatna dan Shierley Daisy ini.
Setelah merancang proses pernikahan selama tiga bulan, waktu bahagia Shezy dan Akizz pun tiba. Di sebuah hotel mewah di kawasan Sudirman, Jakarta, mereka menggelar pernikahan pada 12 Juni 2012. Shezy merasa senang karena sepanjang acara banyak saudara dan sahabat yang membantunya. Tema pernikahan mereka kental dengan budaya Jawa Barat.
"Saat itu kami sengaja enggak pakai EO. Semua capek, semua ikutan stres, semua ikut bahagia dan saya berterima kasih sekali dengan saudara dan sahabat yang membantu pernikahan saya," kata Shezy.
Hal yang paling berkesan yang diingat Shezy saat resepsi karena 90 persen undangan hadir. Ia sudah berdiri dari pukul tujuh hingga 11.30 WIB, tapi tamu masih banyak. Kebahagiaan Shezy dan Akizz makin bertambah dengan penampilan Ruben Onsu dan Indra Bekti yang jadi pembawa acara.
"Bahkan tamu-tamu yang penyanyi, semua mau menyumbangkan suaranya, tapi saya minta ada Syahrini, Acha Septriasa, Sammy Simorangkir, dan lain-lain," jelas Shezy.
Tanpa Bantuan Suster
Setelah menjadi pasangan suami istri, Shezy dan Akizz memiliki panggilan mesra tersendiri. Shezy memanggil Akizz dengan sebutan 'Ay' yang berasal dari kata 'ayah', sedangkan Akizz memanggil Shezy dengan sebutan 'Nda' yang merupakan kependekan dari kata 'bunda'. Sementara urusan membagi waktu disesuaikan dengan kebutuhan.
"Kalau sudah selesai kerja harus langsung pulang karena ada suami dan anak yang menunggu di rumah. Kalau Sabtu dan Minggu ada kerjaan, pasti suami dan anak-anak ikut temenin saya bekerja," kata perempuan yang sempat bermain dalam sinetron Cintaku di Kampus Biru ini.
Setelah empat tahun lebih menikah, mereka dikaruniai dua orang anak Kayana Rizky Pratama Wirasanjaya dan Keisha Adeeva Ghania. Sebagai orang tua, mereka selalu meluangkan waktu untuk bersama anak-anak.
"Kegiatan yang sering aku lakukan sama keluarga, apa lagi sekarang ada dua anak. Ya, paling kita kalo pergi cari tempat yang nyaman untuk anak-anak dan cari tempat yang bisa buat mereka bisa betah berlama-lama. Paling ke tempat yang ada unsur edukasi untuk anak-anak," papar Shezy.
Bagi Shezy, tantangan terbesar sebagai seorang ibu, pertanggungjawabannya tak hanya kepada suami, tapi juga kepada Tuhan. Hal itu yang membuat mereka memutuskan merawat dan mengasuh anak tanpa bantuan suster.
Mereka ingin jika mereka besar nanti, mereka bisa merasakan betapa besarnya cinta Shezy kepada kedua anaknya. Meski begitu, Shezy mengaku bukan tipe orang tua yang protektif.
"Aku lebih membebaskan anak-anak dari cara bermain sampai makan, biar masa kecil merek enggak ada yang terlewat," tandas Shezy Idris yang berencana mengajak kedua anaknya untuk umrah.