Yuki Kato Tertusuk Jarum Saat Berhijab di Cahaya Cinta Pesantren

Puput Puji Lestari diperbarui 01 Okt 2016, 07:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Mengenakan hijab saat berperan Marsila Silalahi di film Cahaya Cinta Pesantren, Yuki Kato harus membiasakan diri dengan hijab. Sebelum syuting, Yuki sudah menggunakan hijab. Segala macam hijab dicoba oleh Yuki untuk menemukan hijab yang nyaman dipakai.

Sebelum syuting, Yuki sudah menggunakan hijab saat proses reading. Karena belum terbiasa, Yuki sering tertusuk jarum. "Awalnya pakai peniti, lalu diajarin pakai jarum pentul. Tenryata lebih nyaman dengan jarum, tapi awalnya yang sering tertusuk. Apalagi pas pakai kerudung yang dimodel-model jadi sering tertusuk," kata Yuki saat bertandang ke kantor Bintang.com, Jumat (30/9/2016).

Meskipun sering tertusuk namun Yuki tak pernah putus asa. "Saya aslinya nggak pakai hijab, pas disuruh pake hijab saya pake hijab terus, pakai pentul. Sekarang jadi tahu caranya, nekuknya, bahannya yang enak yang mana jadi tahu. Soalnya proses syuting sebulan setengah itu pake hijab dari kegerahan sampe lama-lama nggak ngerasa pakai karena sudah nyaman," jelasnya.

Yuki Kato berperan sebagai gadis Batak yang cerdas dan banyak akal, namun pemalas. Ia nantinya akan berada di barisan terdepan yang merencanakan kabur dari pesantren.

"Saya berperan sebagai gadis Batak bernama Marshila Silalahi. Dari namanya sudah ketahuan orang Batak. Karakter Marshila ini manja banget, karena anak perempuan satu-satunya dan anak terakhir. Shila ini orangnya penuh akal sekali. Terlalu pintar, tapi jadinya malah pemalas," papar Yuki Kato.

Sebuah tantangan tersendiri bagi Yuki untuk berdialek Batak. Selama syuting, Yuki pun memanfaatkan betul pelatih akting yang memang didatangkan khusus untuk melatihnya berbahasa Batak. Ditambahkan Yuki, lokasi syuting di Medan sangat memudahkannya untuk peran di film ini.

"Kalau logatnya sendiri, saya banyak nonton film yang ada aksen Batak atau Medan. Saya juga banyak nanya sama om Tabah dan tante Elma Theana. Banyak nanya lah ke senior. Kita juga didatangkan choach yang buat belajar bahasanya. Untungnya buat saya, syuting selama sebulan penuh di Medan. Jadi benefitnya untuk saya bisa gampang buat ngikutin mereka," papar Yuki Kato.