Fimela.com, Jakarta Deddy Corbuzier menangis. Ia tak kuasa membendung air matanya saat bercerita tentang Ario Kiswinar Teguh. Ia sedih saat Kiswinar meneleponnya pada suatu malam yang mengatakan ia disomasi oleh Mario Teguh, lelaki yang ia klaim sebagai ayahnya.
Bagi Deddy, kasih dan sayang itu bisa diberikan ke siapapun, tak harus hanya kepada keluarga. Ia bahkan sangat dekat dengan pembantunya sekalipun. Tak tanggung-tanggung, ia menyekolahkan pembantunya hingga duduk di bangku kuliah.
"Pembantu saya sekolahin, kuliahin. Keluarga itu bukan dari darah, keluarga itu dari cinta," tandas Deddy Corbuzier sindir Mario Teguh, saat menggelar jumpa pers di firma hukum Hotman Paris Hutapea, Jakarta Utara, Senin (26/9/2016).
Saat Deddy mengucapkan kata 'cinta', saya teringat dengan buku karya Erich Fromm, judul dan isinya sangat memikat, The Art of Loving. Sebagai mentalis yang pernah studi psikologi, Deddy boleh jadi mengetahui isi buku tersebut. Apa yang dikatakan Deddy, senada dengan yang diungkapkan Fromm.
"Kepuasan dalam cinta individual tidak akan dapat diperoleh tanpa adanya kemampuan untuk mencintai sesama," kata Fromm, dalam pengantar buku itu.
"Kepuasan tersebut juga tidak akan mungkin dicapai tanpa adanya sikap rendah hati, berani, percaya, dan disiplin," lanjut Fromm.
Hakikat Cinta
Saat ini, ribuan bahkan jutaan judul film telah diproduksi bertemakan cinta, begitu juga dengan lagu. Tak sedikit lagu-lagu ditelah lahir dengan mengangkat tema cinta. Setidaknya itu membuktikan, persoalan cinta bukan hal sepele.
Sulit mencari orang yang memiliki kemampuan mencintai, seperti yang dilakukan Deddy. Karena cinta tak sekadar kata yang terdiri dari lima huruf, tapi ia juga suatu 'kemampuan'.
Oleh karena itu, mencintai bukan sesuatu yang mudah. Cinta adalah suatu seni yang juga harus diikuti dengan kemampuan.
"Bagi mereka, yang sulit justru adalah mencari obyek (orang) yang tepat untuk mencintai atau dicintai," kata Fromm.
Cinta memuat unsur seperti perhatian, tanggung jawab, penghargaan, serta pemahaman. Bukti cinta memuat perhatian, terlihat jelas dalam cinta seorang ibu terhadap anaknya maupun cinta seorang ayah pada anaknya.
Jika seseorang mengklaim mencintai anaknya, kemudian lupa memberikan perhatian kepada anaknya, maka orang pun tak akan memercayai klaimnya itu.
Setidaknya, apa yang dilakukan Deddy Corbuzier dan apa yang dikatakan Erich Fromm bisa dijadikan cermin. Cinta adalah perhatian aktif dari yang kita cintai, entah sesuatu atau seseorang. Cinta akan dianggap tidak ada jika tidak ada perhatian aktif.