Fimela.com, Jakarta Marissa Haque merasa tersudutkan seiring permasalahan dengan Feni Rose. Bahkan tak sedikit komentar miring yang dialamatkan kepada Marissa, akibat laporannya ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), yang dinilai terlalu berlebihan.
Lewat pelaporan itu, Marissa hanya ingin menjadikan pembelajaran agar kejadian sama tidak terulang lagi di kemudian hari. Marissa tidak dendam. Buktinya, istri Ikang Fawzi ini menyambut baik langkah mediasi yang disarankan KPI.
"Teman-teman yang heboh anggap aku seperti monster. Kalau Anda Google nama Marissa Haque, pasti yang muncul paling atas, Marissa Haque gila, Marissa Haque ngamuk, faktanya nggak begitu. Aku bukan monster dan bukan pendendam. Kalau bisa diselesaikan dengan mediasi kenapa harus jalur hukum," kata Marissa Haque, di KPI, kawasan Gajah Mada, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2016).
Marissa tidak kecewa dengan tim kreatif Rumpi dan Feni Rose sebagai pemandu acaranya. Dia menganggap mereka tidak tahu dengan persoalan sebenarnya. Paling tidak, ada hikmah yang bisa dipetik dari permasalahan ini.
"Aku menganggap mereka umurnya lebih muda dari aku. Kecewa sih enggak, buat aku uji ilmu pengetahuan saja. Buat dia menambah ilmu bahwa etika melakukan pekerjaan dan ternyata itu menyinggung pihak lain, dan pihak lainnya bukan orang bodoh yang mengerti pendidikan dan langkah hukum dan etika, dan pasti akan dikejar," tutur Marissa.
Marissa Haque dijadwalkan menjalani mediasi dengan pihak stasiun TV, di mana acara Rumpi ditayangkan pada Kamis, besok. Namun dia belum mengetahui, apakah Feni Rose ikut dihadirkan dalam mediasi tersebut.
"Mediasi di Trans TV, langsung dengan direktur utamanya, pak Ishadi. Nanti Ihsan dipanggil. Feni Rose mungkin akan dipanggil, mungkin juga enggak. Buat aku nggak terlalu penting karena Feni Rose pembawa acara. Ada orang di belakang itu," tandas Marissa Haque.