Fimela.com, Jakarta Pelancong yang berpikir Phuket hanya tentang sejumlah garis pantai mungkin akan terkejut. Pasalnya, destinasi di Thailand yang tak kalah populer dengan Bangkok ini punya pesona lebih dari sekedar cantiknya biru laut dan hangat pasir putih.
Berada di selatan Negeri Gajah Putih, Phuket merupakan tempat di mana bangsa Eropa, yakni warna Belanda, Portugal, Perancis dan Inggris pernah singgah. Beberapa di antaranya ada yang menetap, bahkan menikah dengan penduduk lokal, sehingga budaya Phuket sekarang bisa dikatakan peranakan.
Dikutip dari Lonely Planet, sebaiknya kamu tinggalkan kebiasaan untuk menyambangi Phuket tanpa bermalam. Tinggal untuk satu-dua malam, kamu akan mendapat refleksi sibuknya Phuket setelah matahari tenggelam dengan deretan kedai makanan. Belum lagi soal menyusuri jalan kota yang kaya akan sejarah. Jelajah Phuket dengan cara berbeda? Agenda dari Lonely Planet ini mungkin bisa kamu contek.
Bangunan berarsitektur Sino-Portugis. Walking tour ini bermula dari Standard Chartered Bank untuk kemudian berlanjut ke Soi Romanee. Jangan lupa juga untuk melihat hasil pemugaran Phra Phitak Chyn Pracha Mansion (sekarang Restoran Thailand Blue Elephant) dan antiknya Chyn Pracha House. Akhiri penjelajahanmu di Museum Phuket Thaihua.
Selepas itu, kamu bisa bertandang ke kuil Tao, Jui Tui dan Bang Niew. Selesai, sekarang tinggal mencari kedai makanan menggoda. Bo(ok)hemian dan On Th Yaowarat bisa jadi opsi terbaik. Jika ingin mengunjungi tempat yang sarat akan atmosfer seni, maka jangan lupa singgah di Wua Art Gallery & Studio.
Seperti kebanyakan kota di Thailand, Phuket pun merupakan rumah bagi sederet pasar akhir minggu atau harian. Chatuchak Weekend Market, Th Ranong Day Market, Indy Market dan Th Thalang merupakan beberapa yang dimiliki Phuket. Well, selamat liburan!