Fimela.com, Jakarta Komunikasi sejatinya salah satu aspek penting dalam kehidupan. Untuk memperlancar komunikasi, dibutuhkan alat bantu. Sebut saja telepon. Tak seperti zaman sekarang, di era 90-an belum ada alat komunikasi canggih bernama smartphone. Ada telepon rumah rasanya sudah beruntung.
Lalu, gimana, ya, kalau generasi 90-an mau janjian? Bukan perkara sulit tentunya. Meski belum ada smartphone yang bisa bikin grup chatting dan maps yang menunjukkan lokasi janjian, tapi generasi 90-an punya caranya sendiri dalam mengatur janji tanpa harus ribet tunggu-tungguan dan ngaret. Bagaimana janjian ala anak 90-an tanpa smartphone? Berikut ulasannya.
Pertemuan pertama. Saat bertemu di rumah, di sekolah, di tongkrongan, atau telepon, biasanya generasi 90-an akan menentukan janji pertemuan selanjutnya. Apa langkah selanjutnya?
Pilih tempat berkumpul. Poin pertama saat membuat janji adalah menentukan tempat janjian. Entah di dekat sekolah, dekat rumah, atau di mall-mall yang hits saat itu.
Tentukan waktu. Kalau sudah sepakat lokasi pertemuan, tentukan waktu. Siang hari? Sore hari? Biasanya, sih, siang hari. Soalnya kalau sore, nanti pulangnya kemalaman. Angkot sudah pada pulang kandang dan taksi pun masih jarang. Apalagi belum ada ojek online.
Hubungi pacar. Kalau janjian sama teman-teman dan boleh ajak pacar, maka sekarang waktunya untuk menghubungi pacarmu agar ditemani. Lumayan, kan diantar. :))
Mengingatkan di hari H lewat telepon rumah. Nah, kalau sudah jatuh waktu untuk bertemu, biasanya yang punya telepon rumah bakal saling mengingatkan, nih. Mungkin ada yang mau disamper. Kalau nggak punya ya ketemu langsung aja di tempat janjian.
Sampai di tempat bertemu, semua datang tanpa harus main tunggu-tungguan. Nggak kayak zaman sekarang yang janjian saling tunggu atau ketemuan di tempat lain, generasi 90-an nggak perlu make sure berkali-kali buat sukses janjian. Apalagi membatalkan janji. Keterbatasan komunikasi membuat effort harus lebih besar dan generasi 90-an menghargai itu.