Fimela.com, Jakarta Saat masih muda, dua aktor yang terjun ke dunia politik ini punya cerita tersendiri. Rano Karno ternyata pernah mendapat bantuan dari Marissa Haque. Waktu itu, jiwa Rano pernah terguncang hingga dilanda depresi setelah kekasihnya tewas dibunuh.
Berbagai cara dilakukan keluarganya agar Rano Karno kembali pulih. Salah satunya meminta bantuan Marissa Haque. Meski awalnya merasa enggan dan bahkan sempat ketakutan, Marissa akhirnya bersedia menerima tawaran tersebut. Dengan bantuan dokter yang merawatnya, Marissa Haque akhirnya berhasil memulihkan kembali ingatan Rano Karno. Ia pun bisa pulih kembali.
Salah satu kunci keberhasilannya adalah wajah Marissa yang mirip dengan kekasih Rano yang sudah tiada. Ini semua bukan terjadi dalam kehidupan nyata, tapi hanya penggalan cerita dari film Asmara di Balik Pintu yang dirilis pada 1984.
Dalam film yang disutradarai Ida Farida itu, Rano Karno berperan sebagai Rendy seorang arsitek yang menderita depresi karena kekasihnya, Melisa (Marissa Haque) tewas setelah dibunuh oleh para pemerkosanya. Kakak Rendy (Kaharudin Syah) berusaha keras menyembuhkan adiknya.
Ia kemudian meminta bantuan Nisye yang juga diperankan oleh Marissa, seorang pramuria. Nisye diminta bantuannya karena wajahnya mirip dengan Melisa. Walaupun sempat ragu, Nisye kemudian menerima permintaan kakak Rendy.
Berkat kerjasama kakak Rendy, Nesya dan dokter pribadi Rendy, akhirnya Rendy bisa pulih kembali. Yang menarik, ending film sengaja dibuat terbuka. Rendy dan Nisye sepertinya saling mencintai, tapi Nisye merasa dirinya kurang pantas bagi Rendy dan pergi meninggalkannya.
Yang cukup menghebohkan, Marissa Haque tampil cukup seksi dan berani dengan hanya memakai bikini two-piece di sejumlah adegan. Asmara di Balik Pintu yang dibintangi Marissa Haque dan Rano Karno termasuk salah satu film dengan sentuhan drama serta akting yang kuat di masa keemasan perfilman Indonesia di era 80-an.