Oseba, Komunitas Onthelis yang Suka ‘Susu Tante’

Dadan Eka Permana diperbarui 24 Sep 2016, 19:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Jangan berpikir negatif dahulu dengan judul di atas. Susu Tante yang dimaksud adalah kependekan dari Sumbangan Sukarela Tanpa Tekanan yang dikenakan kepada anggota Komunitas Oseba, Onthel Setoe Babakan.

Menurut Salman, salah satu anggota Oseba, iuran sukarela itu sangat berguna untuk keperluan anggota, misal untuk membantu biaya pernikahan anggota, menjenguk anggota yang sakit, dan kekurangan dana saat touring. “Jadi Susu Tante baru dibuka jika ada keperluan mendesak, ha.ha.ha,” kata Salman kepada Bintang.com.

Oseba didirikan pada tanggal 11 Maret 2011 di Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi yang diresmikan menjadi kawasan wisata cagar budaya pada bulan Desember 2001 ini dipilih Oseba sebagai tempat berkumpul.

“Ngopi-ngopi, ngobrol, saling tukar informasi di Setoe Babakan dan biasanya kalau kumpul pada Minggu pagi, ” kata Salman.

Awalnya Oseba dibentuk 12 pecinta onthel yang bermukim di selatan Jakarta. Kini, Oseba sudah memiliki hampir 70 anggota. Ciri khas Oseba adalah onthelis yang mencintai budaya Betawi. Untuk melestarikan budaya Betawi, anggotanya suka mengenakan baju pangsi (baju tradisional Betawi).

“Gabung di Oseba tidak ada persyaratan khusus. Mau sepeda apa saja boleh, yang penting punya sepeda, asal jangan sepeda motor, ha ha.ha,” demikian kata Salman.

What's On Fimela