Siang itu, di TPU Karet Bivak, Jakarta Selatan diguyur hujan deras. Meski hujan tak kunjung surut, para pelayat mengantarkan almarhumah Shinta Muin ke peristirahatan terakhirnya. (Adrian Putra/Bintang.com)
Gurat kesedihan dari sang suami begitu terlihat jelas. Bahkan, saat proses pengurukan berlangsung, terhenti lantaran sang suami masih belum ikhlas melepas sang istri untuk selamanya. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Yang buat saya nangis cuma nggak bisa ketemu lagi," serunya dengan tangisan histeris di tengah proses pemakaman Shinta Muin, di TPU Karet Bivak, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2016). (Adrian Putra/Bintang.com)
Kalimat yang keluar dari mulut ayah tiga orang anak itu membuat suasana semakin haru. Isak tangis mewarnai para pelayat yang hadir siang itu. Sebelumnya, kedua anaknya juga telah menginggal dunia. (Adrian Putra/Bintang.com)
Setelah proses berhenti beberapa saat, pemakaman kembali dilanjutkan. Tentu dengan persetujuan sang suami yang mulai bisa mengikhlaskan. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Silahkan, saya sudah ikhlas," ujarnya kemudian. Pengurukan dimulai. Beberapa selebriti terlihat hadir ikut mengantarkan ke peristirahatan terakhirnya. (Adrian Putra/Bintang.com)
Shinta Muin meninggal dunia dalam perjalanan ke RS MMC Jakarta, Selasa (20/9/2016). Saat di kantor PARFI, almarhumah sempat terjatuh dan tidak sadarkan diri. Hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit. (Adrian Putra/Bintang.com)