Dengan Ray Sahetapy, Hamish Daud Tak Merasa Terintimidasi

Anto Karibo diperbarui 25 Sep 2016, 21:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Tak sedikit ketika seorang junior merasa terintimidasi saat melakukan akting dengan seniornya. Namun, Hamish Daud tak merasa demikian meskipun beradu akting dengan Ray Sahetapy di film Spy in Love.

Dalam film yang disutradarai oleh Danial Rifki tersebut, Hamish berperan sebagai Putra, seorang intelejen sekaligus cucu dari Ray Sahetapy yang juga mantan anggota Badan Intelegen Negara (BIN).

 

 

"You know what? Kita sharing di kamar selama dua minggu. Curhat sampai jam 2-3 pagi setiap hari. Saya berperan sebagai cucu dia, dia opa saya," tutur Hamish Daud di premier film Spy In Love, XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/9).

Tak butuh waktu lama untuk Hamish dan Ray menjalin chemistry. Hanya ukuran belasan menit, mereka bisa menjadi layaknya cucu dan kakek. "Dan itu saya nggak sampai 15 menit, ada apnggilan cucu dan opa. Dan kita curhat dua minggu, tentang Nusantara, sejarah, budaya, saya mimpi sampai denger soal Nusantara," tuturnya.

Salah satu alasan kenapa chemistry begitu cepat terjalin karena Ray tak pernah melakukan intimidasi sama sekali. Bahkan, kepada Hamish yang merupakan juniornya di dunia akting, Ray justru banyak memberikan ilmu yang bermanfaat.

 

"Dia nggak intimidasi sama sekali dan dia sangat berbagi ilmu, dan menurut saya itu orang berbakat begitu, suka sharing," lanjutnya.

Hamish menambahkan jika sampai saat ini dirinya dan Ray Sahetapy masih sering menyapa dengan panggilan sayang kakek dan cucunya. "Sampai sekarang dia masih manggil saya cucu. Kemarin misal udah seminggu nggak ketemu, nyapa 'weey cucu', masih di karakter," tukas Hamish Daud.