Fimela.com, Jakarta Sebelum meninggal, Shinta Muin sudah merencakan akan pergi umroh untuk pertama kalinya bersama sang suami, Abdul Muin. Namun, ibadah yang akan dilaksanakan pada November mendatang itu urung dilakukan karena Sang Khalik lebih mencintai pemain sinetron Tukang Bubur Naik Haji tersebut. Shinta Muin meninggal dunia pada Selasa (20/9) sekitar pukul 19.10 WIB, saat perjalanan ke rumah sakit MMC, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.
Apa yang menjadi harapan terakhir Shinta Muin itu ternyata sangat kontras dengan perannya sebagai Hajjah Maemunah di sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Tak seperti Shinta, Maemunah dikisahkan sebagai orang kaya di kampung Dukuh yang sudah berkali-kali naik haji dan umroh bersama suaminya, Haji Muhidin (Latief Sitepu).
Tokoh Hajjah Maemunah tampil di sekitar 200 episode awal sinetron Tukang Bubur Naik Haji, sebelum akhirnya dikisahkan meninggal dunia. Sebagai tokoh antagonis, Maemunah dan Muhidin kerap melakukan perbuatan yang kurang terpuji sehingga kurang disukai warga kampung tempat mereka tinggal. Mereka memiliki musuh utama yaitu keluarga Sulam (Mat Solar).
Saking menghayati perannya, Shinta Muin dan Latief Sitepu jadi dibenci banyak orang, terutama para penggemar sinetron TBNH. Sifat sombong Maemunah ini ternyata sangat berkebalikan dengan keseharian dari Shinta Muin yang dikenal oleh banyak kerabat dan sahabat sebagai sosok yang baik, pekerja keras dan tabah.
Meski dibenci, namun sosok Hajjah Maemunah juga disukai. Karena dengan kehadirannya sebagai antagonis utama telah memberikan warna tersendiri bagi sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Selain itu, sisi jenaka dari perilaku Hajjah Maemunah dan Haji Muhidin juga sukses menghadirkan tawa bagi penonton.
Selain Tukang Bubur Naik Haji, Shinta Muin juga terkenal lewat peran antagonisnya di sinetron Emak Ijah Ingin ke Mekkah. Seperti Hajjah Maemunah, sosok Ida yang diperankan Shinta Muin di sinetron Emak Ijah Ingin ke Mekkah juga dikisahkan sudah naik haji dan selalu iri dengan Emak Ijah (Aty Cancer) yang punya mimpi ke Mekkah.