Fimela.com, Jakarta Yuli Faraz dan Yana Achbarie, anggota PARFI, tahu betul detik-detik wafatnya Shinta Muin. Pasalnya, mereka berdua sempat mengurus Shinta yang sudah terlihat pucat saat datang ke kantor PARFI. Bahkan, di penghujung hayatnya, Shinta berkali-kali meminta maaf kepada rekan-rekannya di PARFI.
"Dia cuma bilang beberapa kali minta maaf. Yuli tolong gue, balurin gue pake remason. Aku kasih minyak angin semua. Aku kerik pakai tangan aku. Pas aku balik lagi dia sudah tergeletak di bawah dan nggak mau dibawa ke kursi," ujar Yuli Faraz, di rumah sakit MMC, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2016) malam.
"Suaminya datang, beberapa kali dia masih minta maaf. Sepertinya dia datang ke PARFI sudah berasa. Karena di situ rumahnya, di situ keluarganya. Dia minta maaf. Dia juga bilang sama mbak Yana mohon maaf. Keluar dari gedung PARFI dia meninggal, itu jam 7.10 malam. Dia meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," sambung Yuli.
Yuli sendiri tak mengetahui riwayat penyakit yang dialami Shinta. Yang dia tahu, almarhumah memiliki penyakit maag. Untuk itu, Yuli sempat mengusap-usap perut almarhumah sebelum dibawa ke rumah sakit.
"Dia cuma bilang punya maag. Saya sempat urut perutnya sambil baca doa. Ya akhirnya saat didorong keluar gedung dia sudah nggak ada. Dia cuma bilang mau menunggu teman-teman, mau minta maaf. Sempat mbak Yana bilang kok ke sini lagi sakit, dia bilang aku sehat kok," jelasnya.
Atas nama PARFI, Yana dan Yuli meminta dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk almarhumah Shinta Muin. Dia juga berdoa, jasad almarhumah diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa.