5 Nomine Film Terpuji Festival Film Bandung 2016, Siapa Juaranya?

Puput Puji Lestari diperbarui 19 Sep 2016, 23:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Malam Puncak 29 Tahun Festival Film Bandung 2016 akan digelar oleh SCTV pada hari Sabtu, 24 September 2016 pukul 20.00 WIB LIVE dari Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat – Bandung. Penghargaan akan dianugerahkan kepada para insan perfilman yang telah berkontribusi melalui karya terbaiknya dalam perkembangan industri film tanah air. Berikut 5 nomine film terpuji FFB 2016.

3 (FAM Pictures dan MVP Pictues)
Berlatar belakang cerita di tahun 2036, film 3 (Alif Lam Mim) mengisahkan kehidupan sosial di Indonesia yang telah berubah, baik dari segi pemerintahan maupun kehidupan beragama. Ini menjadi film dystopian pertama tanah air yang menggambarkan Jakarta 20 tahun mendatang.

Kemunculan film 3 (Alif Lam Mim) menjadi bukti kemampuan sineas Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya, film ini sanggup membuat sineas asing melongo mengetahui penggarapannya yang sangat kilat. Diakui Anggy, saat itu film 3 sedang ikut di festival Balinale.

"Salah satu respon yang gue inget dari Dona. Dia itu kerja di Universal Studio dan sudah banyak garap film deh. Saya bilang budget cuma segini dan syuting cuma 26 hari. Di kaget sampai-sampai mau pingsan di bangku. Menurut dia enggak mungkin," ungkap Anggy Umbara di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Senin (28/9/2015).

Aisyah Biarkan Kami Bersaudara (Film One Production)
Film Aisyah Biarkan Kami Bersaudara bercerita tentang balada seorang guru bernama Aisyah. Gadis asal Jawa Barat ini terpaksa meninggalkan orang yang dicintainya, karena harus mengajar di sebuah sekolah dasar di desa pedalaman Atambua, Nusa Tenggara Timur. Banyak tantangan yang harus dia hadapi. Selain kondisi cuaca yang amat ekstrem panasnya, muncul pula masalah karena banyak perbedaan yang harus dihadapi. Belum lagi sang ibu yang tidak merestui atas keputusan yang diambil Aisyah.

Disutradarai oleh Herwin Novianto (Jagat X Code, Tanah Surga…Katanya), Aisyah menuturkan kisah perjuangan anak manusia yang mengharukan. Skenario apik yang ditulis oleh Jujur Prananto ini mengajak penonton menyaksikan kelembutan dan ketegaran Aisyah dalam mengatasi setiap cobaan yang datang. Di sini penonton akan melihat kondisi keseharian masyarakat yang hidup dalam kondisi cuaca panas dan kering di kawasan Indonesia Timur.

Jingga (Lola Amaria Production)
Film Jingga memang mengisahkan tentang empat orang remaja tuna netra luar biasa yang bertemu dalam dunia tanpa cahaya. Selain tentang keempatnya, film ini juga mengangkat cerita tentang seorang ibu yang berjuang keras untuk membangkitkan kembali semangat sang anak dari vonis buta.

Nama karakter di film ini mengambil nama-nama pelangi seperti Jingga, Marun, Nila dan Magenta. Keempat anak luar biasa ini bersekolah di SLB yang sama. Mereka saling menyemangati satu sama lain. Meski tak dapat melihat, keempatnya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan tegar. Film yang disutradarai, ditulis dan diproduseri Lola Amaria ini dibuat khusus untuk para penyandang disabilitas.

My Stupid Boss (Falcon Pictures)
Kesuksesan film My Stupid Boss tentu tak terlepas dari berbagai elemen yang mengiringinya, mulai dari pemain, kru film serta cerita yang dianggap unik, lagi menghibur. Adalah Bossman, seorang pengusaha asal Indonesia yang mendirikan perusahaan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sayangnya, perusahaan yang dipimpin Bossman ini tidak memiliki aturan serta sistem yang jelas. Ditambah dengan kelakuan sang bos yang selalu membuat jengkel karyawannya sendiri. Termasuk Diana (Bunga Citra Lestari), karyawati baru asal Indonesia, yang selalu diuji kesabarannya.

Rudy Habibie (MD Pictures)
Rumah produksi MD Pictures kembali menyuguhkan film bertema biopik. Setelah sukses dengan Habibie & Ainun, kini giliran film berjudul Rudy Habibie yang mengisahkan sosok BJ Habibie muda diangkat ke layar lebar.

Menjadi tokoh inspirator, banyak orang orang yang penasaran dengan kisah perjuangan Habibie dalam menggapai mimpinya. Apalagi, ia tak hanya dikenal di Indonesia saja tapi juga di Jerman. Kecerdasan Habibie telah mampu membuatnya menjadi orang yang disegani bahkan sempat menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ke-3.

Dari lima film ini, Bintang.com menjagokan Aisyah Biarkan Kami Bersaudara. Kekuatan cerita, skenario, akting pemain, dan juga pengambilan gambar film ini terasa natural. Pesan kuat juga tersampaikan tanpa ada kesan menggurui. Cek pemenangnya di malam Puncak 29 Tahun Festival Film Bandung 2016 akan digelar oleh SCTV pada hari Sabtu, 24 September 2016 pukul 20.00 WIB